CIREBON (Arrahmah.com) – Aliansi masyarakat nahi munkar (Almanar) wilayah III Cirebon melakukan operasi minuman keras (Miras) di Cirebon Ahad (23/6/2013) jam 13.00 – 16.30 WIB. Amaliyah nahi munkar ini dimulai dimaksudkan untuk mencegah dampak-dampak negatif yang sangat banyak dari miras tersebut di masyarakat. Seperti kriminalitas yang berfariasi dari penggunanya selepas mereka menenggak miras.
Para aktifis Almanar melakukan operasi miras di empat tempat yang merupakan rumah-rumah milik warga. Rumah-rumah tersebut telah di identifikasi oleh mereka sebagai tempat penjualan miras pabrikan atau oplosan dengan harga terjangkau. Puluhan dus miras pabrikan dan puluhan ember miras oplosan didapati pada operasi tersebut, untuk kemudian dimusnahkan dihadapan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bisnis barang haram ini menggiurkan dari sisi materi. Dalam semalam seorang penjual miras mempunyai omset 15 juta rupiah. Seperti yang terjadi pada ibu Ruhena, di desa Cilukrak RT. 09 RW. 03 Plumbon. Pada lokasi ini barang bukti yang didapati adalah miras oplosan, terdiri dari ginseng + cu’i + pewarna tekstil sebanyak 15 ember. Pada setiap 1 ember dijual secara eceran menjadi 50 bungkus plastik ukuran seperempat kilo seharga Rp. 5.000 per bungkus.
Sementara di lokasi yang lain yakni rumah milik Burhanudin, di desa Jonggrang Plumbon aktifis Almanar mendapati barang bukti 50 dus miras pabrikan lokal dengan kadar alkohol tinggi. Disebutkan oleh Burhanudin bahwa alasan menjual miras adalah “untuk membiayai kuliah anak-anaknya.” Katanya.
Pada lokasi ke-3, rumah ibu Carimi di desa Tegalwangi Kec. Weru Kabupaten Cirebon, para aktifis Almanar mendapati barang bukti 20 dus miras. Namun di lokasi ke-4 di rumah Masari/Satori, desa tegalwangi Kec. Weru tidak didapati barang bukti. Diduga rencana operasi telah bocor diketahui oleh pemilik miras.
Operasi seperti ini adalah operasi rutin hanya lebih ditingkatkan menjelang bulan suci Ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab semua warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan khususnya kaum muslimin dalam menghadapi bulan suci Ramadahan.
Peserta aksi Almanar terdiri dari gabungan beberapa ormas Islam yakni Gapas (Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat), Gardah (Gerakan Pagar Aqidah), FPI (Front Pembela Islam), dan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Dengan koordinator lapangan Ustad Andi Mulya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)