KAUKAKUS (Arrahmah.com) – Media-media massa Rusia melaporkan mengenai bentrokan bersenjata lainnya, kali ini di distrik Chegem, provinsi kesatuan KBK. Seperti beberapa kantor berita menulis, kecelakaan yang terjadi di kota kecil ini mengingatkan dari blockbuster Hollywood.
Dua Mujahidin pada Senin (28/2/2011) menembaki polisi boneka yang ingin memeriksa ID mereka.
Setelah kebakaran menghantam pos pemeriksaan kepolisian boneka, Mujahidin mulai meninggalkan lokasi penyerangan. Sebuah pengejaran dan baku tembak pun dimulai.
Sebuah media publikasi FSB melaporkan secara langsung, mengatakan itu semua dimulai dengan ditemukanya “sebuah kendaraan yang mencurigakan di Nazran Street di distrik Chegem”.
Ketika rincian dari otoritas boneka tiba, mereka mengatakan dua pria duduk di dalam mobil. Setelah menolak untuk memberikan identitas mereka, mereka melepaskan tembakan dengan senapan mesin.
Selama baku tembak, seorang Mujahid Edward Ulbashev syahid, Insha Allah. Mujahid kedua mengalai luka. Namun, ia berhasil keluar dari zona blokade, merampas salah satu mobil.
Melakukan pengejaran terhadap Mujahidin tidak menghasilkan apapun. “Ia mampu menghilang di jalan-jalan Chegem,” keluh para penjajah Rusia.
Sementara itu, para pengamat ahli terus berkomentar mengenai operasi sabotase sukses oleh Mujahidin pada Jumat pekan lalu, ketika 10 tim mobil memasuki Nalchik dan secara bersamaan menyerang beberapa fasilitas musuh di kota itu.
“Ini merupakan keberhasilan propaganda terbesar bagi militan. Mereka bebas memasuki kota, di mana semua layanan keamanan diperketat dan menyatakan tindakan menantang,” ujar kolumnis untuk Radio Liberty, Aslan Beshtoyev.
“Jika kita mengkaji sisi praktis dari masalah ini, pada pandangan pertama, ini benar-benar tidak ada gunanya : tidak ada korban tewas di antara pasukan musuh, kerusakan sangat minim, dan seterusnya. Jika kita melihat lebih dekat, di sini kita bersama dengan para pria mantan pejuang di Afghanistan, melakukan analisis dan menyimpulkan bahwa itu adalah bagian dari operasi pengalihan,” klaimnya.
“Ternyata layanan keamanan Rusia telah mempersiapkan beberapa jenis operasi besar. Sebuah kebocoran terjadi. Dan beberapa dari Mujahidin mencoba mengganggu operasi khusus ini untuk memindahkan cadangan mereka, untuk bebas dari serangan orang-orang yang mungkin telah berada di bawah mereka,” lanjut Aslan. (haninmazaya/arrahmah.com)