TRIPOLI (Arrahmah.com) – Penerjemah Muammar Qaddafi menegaskan bahwa Libya membantu pendanaan kampanye pemilihan presiden Sarkozy di tahun 2007, di mana Sarkozy membantah laporan tersebut.
Moftah Missouri mengatakan Qaddafi telah mengatakan kepadanya secara pribadi bahwa 20 juta USD disumbangkan kepada mantan presiden Perancis tersebut untuk kampanye pemilihannya.
Tuduhan terhadap Sarkozy pertama kali dilontarkan oleh salah satu putra Qaddafi dan kini sedang diselidiki.
Namun Missouri seperti dikutip surat kabar Perancis pada tahun lalu, mengatakan ia tidak menyadari adanya pembayaran tersebut.
Le Figaro, sebuah harian konservatif Perancis, mewawancarai mantan penerjemah Qaddafi tahun lalu ketika ia mengunjungi Paris pada bulan April 2012.
Dalam wawancara terbaru ia mengatakan : “Qaddafi sendiri yang mengatakan kepada saya secara pribadi, secara lisan, bahwa Libya telah mentransfer sekitar 20 juta USD,” lapor BBC.
Dia berbicara dalam sebuah rekaman video yang diposting di situs berita Mediapart.
Gaddafi tewas karena luka tembak di tahun 2011 setelah penangkapannya. Ia berkuasa di Libya selama lebih dari 40 tahun.
Selama invasi militer pimpinan NATO di Libya pada tahun 2011, Saif al-Islam, putra Qaddafi, pertama kali mengatakan bahwa Sarkozy mengambil jutaan uang ayahnya untuk pendanaan kampanye.
Dipimpin oleh mantan presiden Perancis, Nicolas Sarcozy, Perancis mempelopori kampanye militer NATO di Libya.
Sarkozy yang kalah dalam pemilihan presiden 2012, juga diselidiki atas klaim ia menerima sumbangan ilegal untuk kampanye di tahun 2007 dari seorang perempuan Perancis terkaya berusia 90 tahun pewaris L’Oreal, Liliane Bettencourt.
Hingga saat ini, Sarkozy masih membantah semua tuduhan kepada dirinya. (haninmazaya/arrahmah.com)