KAIRO (Arrahmah.com) – Ulama dan Ormas Islam Mesir menyelenggarakan Mu’tamar Umat Mesir untuk Dukungan Revolusi Suriah pada Sabtu (15/6/2013) di stadion Kairo, Mesir. Presiden Muhammad Mursi tampil berorasi selama kurang lebih 26 menit di hadapan puluhan ribu kaum muslimin yang memadati stadion Kairo.
Mu’tamar Umat Islam Mesir tersebut mendapat liputan luas stasiun-stasiun TV Mesir dan Timur Tengah. Orasi Presiden Mursi yang menegaskan dukungan rakyat dan pemerintah Mesir kepada perjuangan rakyat Suriah menjadi pusat liputan media massa nasional dan internasional.
Menariknya, setelah berorasi sekitar 15 menit untuk mendukung perjuangan rakyat Suriah, Presiden Mursi mulai menyinggung stabilitas dalam negeri Mesir. Mursi mengajak semua rakyat dan elemen di Mesir untuk bersatu padu menciptakan stabilitas dalam negeri. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk bekerja dengan sungguh-sungguh demi kemajuan Mesir. Mursi mengungkapkan pemerintah menghormati kebebasan berpendapat dan berdemonstrasi.
Namun demonstrasi anarkis yang disertai kekerasan, bom molotov dan serangan terhadap sarana-saran umum atau kantor-kantor pemerintah akan ditindak tegas. Kekuatan oposisi sekuler dan Kristen yang menggerakkan demonstrasi anarkis hanya akan menjerumuskan Mesir kepada kekacauan dan kemunduran. Hal itu bertolak belakang dengan tujuan revolusi rakyat Mesir, tegas Mursi seperti disiarkan langsung oleh ON TV.
“Kita saat ini menghadapi ancaman-ancaman lokal terbesar. (Pembendungan) sungai Nil (oleh Ethiopia), Yahudisasi Palestina dan Suriah yang tercinta…semuanya adalah perkara besar yang memerlukan perhatian seluruh pihak, rakyat Mesir dan Arab secara umum. Mesir harus mencapai stabilitas dan menguat agar mampu menghadapi ancaman-ancaman ini.”
“Jika kita berbicara tentang Suriah, menolong Suriah dan membebaskan Suriah dari rezim yang membantai anak-anaknya, maka dimulai dari sini, dimulai dari Mesir. Keamanan, stabilitas, kerja keras, produksi, saling mendukung, saling melengkapi dan pengorbanan bersama saudara-saudara kandung kita, rakyat Suriah, agar mereka mampu melanjutkan perjalanan untuk memerdekakan kehendak dan tanah air mereka.”
“Semua persoalan itu memerlukan Mesir, dalam bentuk yang menjamin kebaikan semua pihak dan manfaat timbal balik yang berkaitan dengan persoalan sungai Nil, dan menjamin keamanan, stabilitas dan kembalinya hak-hak kepada rakyat Arab, dalam persoalan yang berkaitan dengan Palestina dan Suriah.”
Presiden Mursi mengajak semua rakyat dan elemen politik di Mesir untuk bersama-sama menciptakan stabilitas guna menghadapi tantangan-tantangan lokal dan regional yang mengancam Mesir, laporan ON TV. (muhibalmajdi/arrahmah.com)