KABUL (Arrahmah.com) – Meskipun penarikan pasukan teroris asing dari wilayah Afghanistan dijadwalkan akan terjadi pada akhir 2014, namun NATO telah menyerahkan “tanggung jawab keamanan” kepada pasukan boneka Afghanistan untuk pertama kalinya sejak AS menginvasi negeri kaum Muslimin tersebut di tahun 2001.
Pada upacara yang diadakan di Kabul, Presiden boneka Hamid Karzai mengatakan : “Pasukan keamanan dan militer kita akan memipin semua kegiatan keamanan,” seperti dilansir BBC.
Para pengamat mengatakan bahwa prajurit terbaik di militer Afghanistan telah dipilih untuk memegang tugas penting, meskipun terdapat keraguna mengenai apakah mereka mampu melaksanakannya.
Pasukan teroris AS-NATO akan tetap berada di Afghanistan hingga akhir 2014.
Upacara terjadi tak lama setelah operasi syahid di Kabul barat yang menewaskan tiga orang yang bekerja di Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan dan melukai 20 lainnya.
Penyerang diyakini menargetkan konvoy politisi terkemuka dan pemimpin Hazara, Haji Mohammad Mohaqiq, yang berhasil lolos dari serangan dan mengalami luka ringan.
Sementara itu, sumber yang dekat dengan Mujahidin Taliban (Imarah Islam Afghanistan-red) mengonfirmasikan kepada BBC bahwa mereka telah membuka kantor di ibukota Qatar, Doha. Hal ini dilihat sebagai tahap penting dalam membangun wajah politik bagi Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Mujahidin telah berulangkali menyatakan menolak berunding dengan pemerintahan Karzai dan menyebutnya sebagai boneka AS. Tetapi presiden boneka tersebut mengatakan pada Selasa (17/6/2013) bahwa ia akan mengirim perwakilan ke Qatar untuk membahas perundingan perdamaian dengan IIA. (haninmazaya/arrahmah.com)