DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pemerintah Suriah pada Ahad (16/6/2013) menanggapi keputusan Mesir yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Damaskus. Rezim Suriah mengklaimnya sebagai tindakan yang “tidak bertanggung jawab”, lansir Daily Star.
“Suriah mengutuk ini sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab,” klaim seorang pejabat yang tidak mau disebut namanya kepada kantor berita SANA.
Pejabat itu mengklaim Presiden Mesir, Mohamed Morsi, telah bergabung dengan “konspirasi dan hasutan yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan ‘Israel’ terhadap Suriah dengan mengumumkan pemutusan hubungan kemarin.”
“Suriah yakin bahwa keputusan ini tidak mewakili kehendak rakyat Mesir,” tambah pejabat itu, menuduh Morsi mengumumkan pemutusan hubungan untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal.
Morsi, yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, menentang presiden diktator Assad dengan mengumumkan pada Sabtu (15/6) pemutusan hubungan secara definitif dengan Suriah.
Presiden negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Sunni tersebut menyerukan masyarakat internasional untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Suriah dan mencela peran “Hizbullah” Libanon yang mendukung rezim Syiah Alawiyah di Suriah. (banan/arrahmah.com)