JALALABAD (Arrahmah.com) – Sedikitnya enam orang dalam satu keluarga yang sama telah tewas saat tentara salibis NATO melancarkan serangan udara di malam hari menargetkan sebuah rumah di wilayah Afghanistan timur, kota Jalalabad.
Serangan tersebut menewaskan enam sipil, termasuk empat anak di provinsi Nangarhar, lapor Press TV pada Senin (21/2/2011).
Insiden terjadi sehari setelah presiden boneka Karzai menuduh NATO atas pembunuhan 50 sipil dalam lima hari di provinsi Kunar melalui serangan udaranya.
Tahun 2010 tercatat menjadi tahun paling mematikan bagi sipil Afghan sejak Amerika Serikat menyerbu Afghanistan bersama para sekutunya. Diperkirakan sekitar 2.400 spil tewas tewas di tahun 2010 akibat serangan udara tentara salibis yang bercokol di Afghanistan.
Gelombang kekerasan terus terjadi sebanding dengan meningkatnya kehadiran pasukan asing pimpinan AS yang melakukan perang dengan dalih “perang melawan terorisme”. Perang di Afghanistan dengan korban sipil dan militer berada pada rekor tertinggi di tahun 2010, dan menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS.
Kini, AS dan sekutunya berusaha membujuk Mujahidin untuk mau melakukan perundingan damai setelah perang memasuki tahun kesepuluh dan mereka tidak lagi memiliki strategi jitu untuk mengalahkan Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)