MOSKOW (Arrahmah.com) – Seorang pakar dari apa yang disebut “Pusat Studi Islam Kaukakus Utara”, Ruslan Gereyev menyatakan kekhawatiran dari pengaruh Islam sebenarnya di dunia dalam sebuah wawancara dengan agen berita FSB Rusia, Regnum.
Inilah kutipan wawancara mereka :
“Islam maju lebih cepat di negara-negara yang mayoritas non-Muslim. Mengapa demikian? Tidak ada penelitian pada subjek ini, masalah belum dipelajari dengan seksama. Lihatlah serangan ‘teroris’. Setiap hari semakin banyak etnis Rusia, mantan penganut Kristen Ortodoks, di antara para penyerang.
Ekspresi “Jamaat Russia” telah muncul di Kaukakus Utara. Saya baru menyiapkan publikasi tentang “Jamaat Russia” untuk sebuah koran Belgia-mereka memiliki masalah yang sama dengan kita. Ini adalah sebuah kecenderungan di seluruh dunia, proses ini berkembang jauh lebih cepat dan lebih luas, bukan hanya karena migrasi intra-Eropa.
Proses Islamisasi di seluruh dunia sangat intensif, jumlah Muslim baru meningkat, terutama di Inggris dan kontinental Eropa. Fakta ini, dikonfirmasikan oleh warga Inggris dan Eropa. Ironisnya, Islam menang lebih cepat di negara-negara Kristen.
Bagian ritual Islam Wahabi, kesederhanaan, merupakan faktor utama dalam menarik pemuda, tetapi yang paling penting adalah Monotheisme atau Tauhid, yang paling menarik.
Hal ini sangat aneh bila hanya sedikit orang yang mampu membuat perlawanan bersenjata terhadap pasukan polisi reguler selama hampir sepanjang hari. Perlu dicatat kita berbicara mengenai pemuda laki-laki dan perempuan yang tidak melawani di militer, mereka kebanyakan mahasiswa dan anak-anak sekolah umum. Dan yang paling penting, dimana hasil perang melawan mereka? Mereka tidak terlihat baik sekarang atau untuk masa depan.
Dari sudut pandang pandangan Islam keras, atau para pendukung Wahabi, masa depan kegiatan teroris (Jihad-red) milik taktik mati syahid. Anda dapat melihat video tentang kematian Mujahid yang meninggalkan pesan kepada istrinya, adik, saudara dan lain-lain, meminta membesarkan anak-anak mereka dalam Syariah dan meminta kakak atau adiknya menikah dengan seorang Muslim sejati saja.
Mengenai hukuman, bagaimana seseorang yang tengah mempersiapkan kematian, untuk mati syahid bisa dihukum? Dalam hal ini, ia tahu tidak takut dan ia bahkan menganggapnya sebagai suatu kehormatan ketika dipilih untuk kematian tersebut.
Di sisi lain, kejahatan manusia yang paling kotor dan menyedihkan yang datang di sini dari Rusia.
Kematian yang tinggi akibat alkohol, obat-obatan dan pembunuhan dalam negeri melampaui semua tingkat yang dapat diterima, moralitas benar-benar gagal. Jika terus seperti itu, kita perlu bukan terorisme, kita menghancurkan diri sendiri.
Tidak ada ideologi sekuler yang dapat menggantikan agama, itu kemungkinan sederhana. Dan tidak ada kekuatan sebanding untuk melakukan itu semua-baik di alam nyata atau dalam kedalaman kesadaran manusia.
Kaum radikal menganggap globalisasi sebagai sekutu untuk keberhasilan mereka. Dari sudut pandang mereka, globalisasi akan menghapus semua agama lain, dan pada waktunya keruntuhan agama ini tidak dapat dibatalkan.” (haninmazaya/arrahmah.com)