QUSAYR (Arrahmah.com) – Setelah penarikan kelompok Mujahidin dari Qusayr pada Rabu (4/6/2013) pagi, stasiun TV loyalis Assad di Suriah dan Syiah di Libanon segera menyatakan “kemenangan” mereka dalam melawan Mujahidin.
Tapi Kamis pagi, situasi telah berubah dengan cepat. Ternyata mundurnya Mujahidin merupakan siasat perang untuk memancing musuh ke dalam perangkap, lansir KC.
Pada Kamis pagi, Mujahidin kembali melancarkan serangan balik terhadap musuh di seluruh kota.
Sebelumnya, pada hari Rabu, setelah membiarkan geng Syiah, Iran dan loyalis Assad memasuki Qusayr, Mujahidin kemudian melakukan serangan syahid besar di kota itu. Operasi tersebut menewaskan puluhan militan “Hizbullah”.
Beberapa penyergapan operasi besar juga telah diorganisir dan berhasil dilancarkan. Sehingga pada hari Rabu saja, lebih dari 250 militan “Hizbullah” Syiah Libanon telah tewas.
Pada Rabu sore, 90% Qusayr sudah kembali berada di bawah kendali Mujahidin. Pertempuran sengit terus berlanjut. Geng Syiah dan loyalis Assad mundur ke barat.
Operasi Mujahidin tidak berhenti sampai di situ. Kelompok Mujahidin secara tiba-tiba masuk ke wilayah Libanon dan menyerang basis Syiah langsung di sarang mereka di Balbec.
Tidak menyangka mendapat manuver seperti itu, militan “Hizbullah” Syiah goyah di bawah tekanan Mujahidin. Pada saat laporan ini diturunkan pada Kamis siang waktu setempat, pertempuran sengit sedang berlangsung di Balbec.
Koresponden KC yang melaporkan langsung dari Suriah juga menegaskan bahwa hampir tidak ada media Barat dan Arab yang melaporkan apa pun mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi di Qusayr dan Libanon. (banan/arrahmah.com)