SEMARANG (Arrahmah.com) – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, menyatakan pemerintah Indonesia tidak perlu membubarkan Ahmadiyah melainkan membatasi pergerakan di kehidupan bermasyarakat atau dikucilkan saja.
“Ahmadiyah memang menyesatkan tapi mereka juga mempunyai hak hidup dan harus dibubarkan jika bertindak makar terhadap negara, bukan karena meyakini ada nabi terakhir yang lain,” katanya usai acara pelantikan pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang di aula Rumah Sakit Roemani, di Semarang, Sabtu (19/2/2011).
Menurut dia, jika Ahmadiyah dibubarkan maka dikhawatirkan tangan pemerintah akan menjadi gatal dan akan membubarkan kelompok-kelompok yang lain atas dorongan dari beberapa masyarakat.
Ia mengatakan, jamaah Ahmadiyah sejak dulu diketahui tidak pernah bertindak agresif dan cenderung memilih bertahan serta hanya berputar di komunitas mereka saja.
Terkait dengan penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Amien menduga ada oknum yang melakukan suatu rekayasa politik dan kepolisian secepatnya harus mengusut tuntas sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Hasil penyelidikan polisi harus dipaparkan ke seluruh masyarakat sehingga tidak ada saling curiga,” ujar mantan Ketua MPR RI tersebut.
Sebelumnya, saat berceramah di depan para tamu undangan yang hadir dalam pelantikan pengurus Muhammadiyah Kota Semarang tersebut, Amien Rais menyatakan rakyat Indonesia tidak perlu melakukan revolusi seperti di Mesir.
Menurut dia, revolusi harus disertai konsep yang jelas dan jika hanya berorientasi pada penggulingan kepala pemerintahan maka revolusi tersebut tidak ada artinya.
“Saat ini di Indonesia belum perlu melakukan revolusi,” kata Amien Rais. (ant/arrahmah.com)