BOSTON (Arrahmah.com) – Kondisi Dzhokhar Tsarnaev (19), “tersangka” kasus bom Boston yang masih hidup, dikabarkan membaik. Sebelumnya, Dzhokhar dikabarkan mengalami beberapa luka tembak ditubuhnya, temasuk di kaki dan di leher yang tembus ke tenggorokannya, saat ditangkap polisi AS.
Dzhokhar kini sudah bisa berjalan tanpa kursi roda dan bisa berbicara dengan orangtuanya.
Dia mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah, menurut laporan terbaru, seperti dilansir Heavy pada Jumat (31/5/2013).
Sebelumnya, Dzhokhar diklaim telah membuat laporan pernyataan kepada penyidik, sebelum ia membacakan hak-hak Miranda nya, dimana ia mengakui ia dan saudaranya bertanggungjawab atas pemboman itu dan mengatakan mereka melakukannya sebagai pembalasan atas keterlibatan militer Amerika di Timur Tengah.
Dzhokhar juga diklaim telah meninggalkan catatan di kapal tempat ia bersembunyi dari kejaran polisi yang menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas pemboman itu. Catatan itu menyebutkan bahwa pemboman itu adalah retribusi untuk invasi AS ke Afghanistan dan Irak.
Namun Ibu Dzhokhar, Zubeidat Tsarnaeva, mengatakan bahwa minggu lalu untuk pertama kalinya sejak penangkapannya, Dzhokhar menelepon dan meyakinkan orangtuanya bahwa ia dan kakaknya, Tamerlan, tidak bersalah.
“Saya bisa merasakan dia sangat bingung atas ketidakadilan yang menimpa kami. Mereka membunuh Tamerlan kami yang tidak bersalah,” kata Zubeidat yang sejak awal yakin bahwa kedua putranya tidak bersalah.
Jauh dari tempat Dzhokhar di tahan, Zubeidat Tsarnaeva dan ayah Tsarnaev bersaudara, Anzor Tsarnaev, telah lama menyuarakan bahwa anak-anak mereka tidak bersalah dan menyatakan bahwa anak-anak mereka telah dijebak oleh FBI. Dan sekarang, tampaknya Dzhokhar juga akan mengungkapkan hal yang sama. (banan/arrahmah.com)