JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillahirobbil ‘alamin , Ar Rahmah Media , sebagai media yang dari sejak pendiriannya hingga sekarang peduli pada perjuangan dan jihad fi sabilillah, saat ini masih hadir dan eksis bersama pembaca setianya. Keberpihakan kepada Islam dan kaum muslimin ada harga mati yang terus diperjuangkan lewat tulisan di dunia maya maupun cetak. Berani membuat garis yang jelas antara yang hak dan yang bathil dalam perkara-perkara yang pokok dalam agama ini. Ini haq ,ini bathil.
Meski tidak sedikit upaya-upaya untuk “menghabisi” Arrahmah dengan berbagai cara. Dari mulai mencari-cari masalah sepele seperti izin, badan hukum, peretas pada media online, sampai pada memenjarakan pemilik dan pengelola Ar Rahmah Media.
Tidak ada media masa yang tidak berpihak, sekali lagi tidak ada. Teori yang usang alias basi bahwa jurnalisme tidak berpihak. Kaum kafir dengan media masanya berpihak jelas sekali kepada apa dan siapa. Ideologi yang ada di kepalanya mereka tuangkan dalam tulisan-tulisan mereka. Mereka dengan ideologi sekuler, liberal, sesat bahkan kafir sangat percaya diri muncul ke permukaan. Tidak ada yang mempersoalkan itu.
Sementara saat media Islam tampil percaya diri dengan jurnalis-jurnalis berideologi Islam, diminta untuk menanggalkan imanya ketika menulis . Maka akan menjadi kafir dong jurnalis muslim ketika menulis. Memang itu yang dikendaki musuh Islam dan muslim. Puji syukur kepada Allah Ta’ala media masa Islam tegak berdiri menghadapi media sekuler. “Perang media ini sudah dikobarkan dan akan terus berlanjut sampai kapanpun.” Demikian ungkap Muhammad Jibriel Abdul Rahman pemilik dan pengelola Ar Rahmah Media..
Ar Rahmah Media adalah jaringan media Islam yang bertujuan memberikan informasi berimbang tentang Islam dan dunia Islam di tengah-tengah arus informasi modern dan globalisasi Tujuh tahun sudah Arrahmah Media turut menyesakkan ruang publik dengan sudut pandang berita yang tentunya berpihak kepada Islam dan kaum muslimin. Bahkan bukan berhenti di situ, Arrahmah Media turut serta dalam melejitkan isu publik dan aktif melakukan perdebatan di dalamnya
Sehubungan itu Ar Rahmah Media melalui Arrahmah Publishing akan menerbitkan buku terbarunya yang berjudul ‘Zionis dan Syi’ah bersatu Hantam Islam’. Buku bagus ini insya Allah akan beredar di masyarakat sekitar awal Sya’ban atau pertengahan Juni 2013 ini, 1 bulan sebelum Ramadhan. Ditulis oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi. Seorang anak muda yang sangat peduli kepada saudara-saudaranya muslim, agar bisa mengenali, memahami dan meninggalkan serta berlepas diri sejauh-jauhnya dari kekafiran Syi’ah dalam kehidupannya.
Bukan hanya itu konspirasi-konspirasi apa saja yang sudah dilakukan oleh zionis diungkapkan dan dibongkar ke publik. Tujuan utamanya agar muslim terbelalak dengan informasi akurat ini. Sebagai contoh di dalam buku ini, Pizaro mengungkapkan persekongkolan Zionis Yahudi dan Syiah dalam menghancurkan umat Islam semakin lama kian terkuak. Isu bahwa Syiah secara nyata memusuhi Yahudi ternyata hanyalah isapan jempol semata.Silahkan hitung, sudah berapa peluru Syiah Iran jatuh di Tel Aviv? Jawabannya, tidak satu pun.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil bahwa sejak zaman rezim Syiah Reza Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khomeini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara “permusuhan” Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan
Lantas di manakah titik persatuan Zionis dan Syiah dalam memerangi umat Islam?Jawabannya ada di akhir zaman.Iran adalah negara kedua dengan populasi Yahudi terbesar setelah Israel.Di Iran, Yahudi tersebar di tiga bandar besar; Tehran, Hamdan, Isfahan.
Abu Naim dalam kitabnya Lawami’ al Anwar Bahiyyah, seperti dikutip DR. Sulaiman al Asyqar menuturkan bahwa salah satu desa yang masuk dalam daerah Isfahan bernama al Yahuddiyah, sebab penduduknya khusus Yahudi sampai zaman Ayyub Ibn Ziyad penguasa Mesir pada zaman Khalifah al Mahdi ibn al Manshur al Abbasi.
Dan menurut data resmi Iran, ada sekitar 50.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah negara yang katanya anti-Zionis.
Padahal, orang-orang Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk solat Jum’at.Bandingkan dengan sinagog yang bertebaran di Iran.
Maka Rasullah pernah mewanti-wanti umat Islam, bahwa kelak Dajjal akan keluar dari Isfahan dengan diikuti 70 ribu orang Yahudi. “Pengkuti Dajjal dari Yahudi Isfahan ada tujuh puluh ribu orang. Mereka memakai pakaian gamis”(Musnad Ahmad IV h. 216-217).
Kini akhir zaman semakin dekat, Zionis Yahudi sangat serius untuk mempersiapkannya hingga kelak mereka akan berbenturan dengan umat Islam. Mereka mendidik, mengkader, dan melakukan indoktrinasi pemikiran agar kelak remaja-remaja Yahudi mau berperang demi kedigdayaan Yudaisme.
Masih banyak informasi faktual dan aktual di dalam buku ini, yang membuka mata dan memeberi pencerahan betapa bahayanya zionis dan Syi’ah, apalagi ketika mereka bersekongkol jahat untuk menyerang Islam. Dengan mendapat dukungan penuh dari ulama sunni Indonesia, yang selalu vokal menyuarakan bahaya Syi’ah, maka buku setebal 400 halaman ini, adalah dimaksudkan sebagai ikhtiar penulisnya, untuk membentengi umat agar mengenal agama, nilai, gerakan, dan cara-cara halus Yahudi yang belum pernah diungkap sebelumnya dalam menghancurkan umat Islam. Agar kelak kita kelak terhindar dari fitnah Dajjal.
(azmuttaqin/arrahmah.com)