LONDON (Arrahmah.com) – Para pemimpin Muslim di Masjid York mengundang anggota Liga Pertahanan Inggris (EDL) dalam acara bincang-bincang sambil meminum teh setelah menerima ancaman agresif setelah serangan Woolwich terjadi.
Profesor Mohamed El-Gomati, yang merupakan tetua di Masjid tersebut mengatakan kepada York Press bahwa anggota EDL mengancam akan melakukan demonstrasi di luar Masjid, mereka marah terhadap komunitas Muslim di sana dan menghubung-hubungkan kematian Lee Rigby dengan mereka.
Profesor Universitas York tersebut mengatakan kepada harian tersebut, “Kami telah mengutuk dalam bahasa terkuat. Setiap orang dengan akal sehat di Inggris marah, tetapi kemarahan tidak harus kepada tetangga Anda (komunitas Muslim), kemarahan harusnya kepada penjahat yang melakukan kejahatan ini.”
“Daripada adu teriak di luar, kami telah mengundang orang untuk berdiskusi dan menunjukkan solidaritas dengan secangkir teh dan melihat apa yang kami lakukan untuk menghalau mitos. Tidak ada yang lebih baik daripada pengetahuan,” lanjutnya.
Sekitar 100 orang datang dan berbicara dengan jamaah Masjid, namun sejumlah kecil demonstran EDL tetap berada di luar Masjid, lapor York Press dikutip huffingtonpost.
Pertemuan itu terjadi setelah sebuah Masjid di Grimsby menjadi sasaran serangan bom bensin, serangan kedua dalam satu minggu. Tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu dan dua orang pelaku telah ditangkap.
Masjid-masjid di Bolton dan Cambridge juga menjadi sasaran serangan grafiti dan banyak Muslim yang diancam.
Tell Mama, sebuah badan amal yang memonitor serangan anti-Muslim mengatakan bahwa sepuluh Muslim telah diserang sejak Rabu pekan lalu dan 193 insiden anti-Muslim terjadi. (haninnmazaya/arrahmah.com)