DAGESTAN (Arrahmah.com) – Seorang wanita yang diidentifikasi sebagai janda dua mujahid meledakkan bom yang menewaskan satu dan melukai lebih dari 12 orang di Dagestan, lansir News pada Ahad (26/5/2013).
“Secara total, 14 orang terluka dalam serangan yang dilakukan oleh seorang wanita pembom ‘bunuh diri’ di Dagestan ibukota Makhachkala,” kata Denis Strukov, juru bicara polisi.
“Satu orang tewas di rumah sakit akibat luka-lukanya,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari itu, kementerian kesehatan Dagestan mengatakan bahwa 18 orang terluka dalam serangan yang terjadi tidak jauh dari gedung kementerian dalam negeri di pusat Makhachkala.
Seorang wanita tak dikenal menghampiri polisi dan meledakkan bahan peledak, menurut Komite Investigasi yang berbasis di Moskow.
“Dua polisi yang paling dekat dengan pelaku bom ‘bunuh diri’ berada dalam kondisi yang sangat kritis,” kata polisi daerah sebelumnya dalam sebuah pernyataan. Belum jelas apakah orang yang tewas karena luka-lukanya adalah salah satu dari dua polisi penjajah Rusia tersebut.
Kekuatan ledakan itu sekitar 500 gram TNT, tambah pernyataan tersebut.
Badan “anti-teror” penjajah Rusia mengidentifikasi pembom sebagai Madina Aliyeva, janda dua mujahid yang dibunuh oleh pasukan boneka Rusia.
Aliyeva “menikah dua kali, pertama dengan Ali Aliyev, yang meninggal pada musim panas 2009, dan kemudian dengan Kurban Dzhapayev, yang meninggal pada musim panas 2012,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Interfax.
Aliyeva, yang syahid – InsyaAllah – dalam serangan itu, meninggalkan rumah orangtuanya sejak 13 Mei, kata satu sumber polisi yang dikutip oleh Interfax.
Televisi pemerintah menyiarkan gambar seorang wanita muda berkerudung yang menunjukkan kemungkinan bahwa wanita itulah yang berada di balik operasi tersebut.
Serangan terakhir di wilayah Kaukasus utara ialah bom mobil kembar yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 40 di kota yang sama pada hari Senin (26/5).
Dagestan merupakan salah satu wilayah di mana penembakan dan pemboman terjadi hampir setiap hari. (banan/arrahmah.com)