(Arrahmah.com) – Sebuah laporan baru dari Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pada pekan awal bulan ini mengatakan bahwa hingga 70 kejahatan seksual (pemerkosaan) terjadi di dalam militer AS setiap harinya, demikian Democracy Now melaporkan.
Laporan memperkirakan bahwa ada 26.000 kejahatan seks yang dilakukan tahun 2012, meningkat 37 persen sejak 2010.
Sebagian besar kasus tidak pernah dilaporkan. Pengamatan ini dirilis dua hari setelah kepala unit penanggulangan kekerasan seksual Angkatan Udara AS, Lt. Kol. Jeffrey Krusinksi, ditangkap karena melakukan kekerasan seksual.
Anuradha Bhagwati, eksekutif direktur dan salah satu pendiri Service Women’s Action Network, mengatakan dalam wawancara dengan Democracy Now, “Jumlahnya memalukan, dan Saya pikir kami telah mencapai titik kritis.”
“Rakyat Amerika sangat marah,” tambahnya.
Baghwati juga mengatakan, “Kekerasan seksual militer adalah masalah yang sangat personal bagi saya. Selama masa lima tahun saya sebagai perwira Marinir, Saya mengalami diskriminasi dan pelecehan seksual setiap hari. Saya terkena budaya yang sarat dengan seksisme, lelucon perkosaan, pornografi dan tersebar luasnya eksploitasi seksual komersial wanita dan anak gadis, baik di Amerika Serikat dan luar negeri.”
Baghwati juga mengungkapkan bahwa kasus kejahatan seksual di kemiliteran AS selalu berusaha diutup-tutupi, bahkan tak jarang korban dituduh berbohong.
“Pengalaman saya mencapai puncaknya ketika Saya berada di Sekolah Infanteri di Kamp Lejeune, North Carolina, dari 2002 hingga 2004, di mana Saya menyaksikan laporan perkosaan, kekerasan seksual dan pelecehan seksual disembunyikan oleh segelintir perwira lapangan berkelas. Para pelaku kejahatan itu dipertimbangkan atau ditransfer ke unit lainnya tanpa hukuman, sementara para korban dituduh berbohong atau melebih-lebihkan klaim mereka untuk merusak reputasi laki-laki,” tuturnya. (siraaj/arrahmah.com)