AL-KHALIL (Arrahmah.com) – Kepala Biro politik Hamas, Khalid Misy’al, kembali menegaskan bahwa gerakannya akan melanjutkan perlawanan bersenjata dalam menghadapi penjajahan Yahudi di Palestina.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan majalah American Foreign Policy, Misy’al menekankan penolakannya atas “solusi dua negara” (Israel-Palestina) dan mengkritik kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, menurut laporan PIC.
Misy’al mengatakan bahwa Hamas akan melanjutkan perjuangan bersenjata (jihad) sebagai pilihan untuk membebaskan tanah Palestina.
Namun penegasan Misy’al tersebut menekankan bahwa gerakan Hamas tidaklah memerangi “Israel” karena mereka berbeda keyakinan, tetapi Hamas berjuang melawan penjajahan di tanah Palestina.
“Orang Palestina menderita akibat pemukiman (pemukiman ilegal, red). Mereka sedang menderita di kamp-kamp penahanan dan di penjara-penjara penjajah,” kata Misy’al, dikutip PIC. “(Kami bertujuan) untuk menghentikan penderitaan rakyat kami di Yerusalem karena mereka sedang menderita akibat Yahudisasi di kota itu…Kami menginginan perdamaian yang sebenarnya yang bisa meraih kembali hak-hak rakyat kami.”
Misy’al juga mengkritik kunjungan John Kerry mendatang ke “Israel” yang akan mengusung “pembicaraan damai Palestina-Israel.”
“Kerry tidak memiliki proyek atau pandangan serius. Masyarakat internasional harus fokus pada masalah sebenarnya di sini, yakni Israel menjajah tanah ini dan melakukan jenis pembunuhan paling brutal,” kata Misy’al. (siraaj/arrahmah.com)