JAKARTA (Arrahmah.com) – Awal bulan Mei lalu, sebuah organisasi Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, Kongres Yahudi Internasional (World Jewish Congress/WJC) mengundang Ketua Umum PP Muhammdadiyah Din Syamsuddin.Dan dengan difasilitasi penuh oleh pengundang, Din hadir di kota Budapest, Hongaria, 5-7 Mei 2013.
Sesuatu yang sangat wajar pengundang memfasilitasi orang yang diundang. Karena itu beliau tidak menolak, saat dikatakan dia pergi difasilitasi penuh oleh WJC, Din mengatakan, “Ya jelas dong kita pergi yang mengundang, masa kita pergi sendiri, rugi dong saya,” jelasnya.
Semula dia menduga dan sudah mengantisipasi akan banyak terjadi pro dan kontra di tanah air, namun karena pada kesempatan itu disebutkan Ketua Umum PP Muhammadiyah menjelaskan tentang ajaran Islam kepada kaum Yahudi, “Alhamdulillah tidak ada reaksi ,” ujar Din dihadapan hadirin yang hadir pada acara peresmian Indonesia Journalis Forum (IJF) dan Media Centre Muhammadiyah.
Din juga menceritakan jumlah anggota Muhammadiyah yang berjumlah 35 juta, lebih banyak daripada jumlah kaum Yahudi sedunia yang 25 juta saja. Harus kita akui mereka powerfull mereka dalam bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan teknologi.
“Saya merasa mendapat kehormatan diundang sebagai satu-satunya tokoh muslim, untuk berbicara pada sesi tentang freedom of religious practicies, kebebasan dan praktek-praktek keagamaan, untuk menyampaikan pandangan Islam, ibaratnya berdakwah.” Katanya dengan bangga.
Dihadapan para pewarta, termasuk arrahmah.com di teras gedung PP Muhammadiyah Jakarta diajukan pertanyaan kepadanya, apakah dirinya tidak khawatir kehadirannya akan mencederai bangsa Palestina yang dijajah oleh negara Yahudi Zionis Israel, dia mengelak. “Apa yang mencederai?” katanya. Saat didesak ini kontroversial, Din juga mengelak “Apanya yang kontroversial?.”
Sebagai Ketua Umum Muhammadiyah yang juga menjalin hubungan kerjasama Internasional dengan masyarakat dunia, kebetulan saya punya jabatan sebagai presiden tokoh agama se Asia, wakil presiden tokoh agama sedunia masak tidak mau berdialog? Dalihnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)