KAIRO (Arrahmah.com) – Revolusi di Mesir memasuki fase kritis. Massa demonstran yang menghendaki perubahan di Mesir dan menuntut diktaktor Husni ‘Fir’aun’ Mubarak lengser bentrok dengan massa pro Mubarak (yang sebenarnya adalah polisi keamanan Mesir) yang tiba-tiba merangsek secara gencar ke Tahrir Square (markas demonstran), Rabu (2/2/2011). Akankah Husni Mubarak segera lengser?
Polisi Serang Demonstran Membabi Buta
Secara langsung, televisi Al Jazera maupun CNN menyiarkan gejolak revolusi Mesir yang hingga berita ini ditulis masih terjadi, Rabu (2/2/2011). Demonstran, yang berkumpul di Tahrir Square sejak kemarin menuntut diktaktor Husni Mubarak lengser dari jabatannya, lalu tiba-tiba mereka diserang secara membabi buta oleh sekelompok demonstran pro Mubarak.
Masa demonstran pro Mubarak ini ternyata adalah para polisi penjaga setia Mubarak yang dengan sengaja menyamar berpakaian sipil dan kemudian menyerang para demonstran dengan tujuan mencegah Fir’aun Mubarak yang sebenarnya akan segera terguling oleh revolusi Mesir.
Ada sekitar 3 sampai 5 kartu identitas kepolisian yang disita dari massa pro Mubarak. Kartu anggota tersebut lengkap dengan foto dan lambang kepolisian setempat. Sungguh perbuatan keji dan nista!
Masa pro Mubarak alias para polisi tersebut terlihat jelas di siaran langsung Al Jazera menggunakan kuda dan juga unta serta senjata di tangannya. Mereka merangsek para demonstran yang berlarian. Sesaat para demonstran berbalik dan para polisi yang berkuda pun gantian berbalik dan berlarian dikejar para demonstran. Beberapa bahkan sempat dijatuhkan demonstran dari atas kudanya.
Gema takbir juga saling bersahutan dikumandangkan oleh para demonstran yang sudah jemu dengan sistem diktaktor yang diterapkan oleh Mubarak. Mereka menuntut sistem yang lebih adil dan mensejahterakan bagi negeri Mesir yang 30 tahun hidup dalam kemiskinan. Mereka menuntut Husni ‘Fir’aun’ Mubarak untuk segera mundur, lengser dan meletakkan jabatannya. Batas waktunya adalah hari Jum’at ini (4/2/2011).
Situasi Masih Mencekam, Seluruh Mata Tertuju Ke Mesir
Makin malam, situasi makin panas dan mencekam. Aksi berhadapan antara kedua kubu terus terjadi, para pembela kebatilan, diktaktor Mubarak, para polisi durjana, dengan sangat ganas terus merangsek menuju para pembela al haq, para demonstran, yang bermaksud menegakkan keadilan dan kebenaran di Mesir.
Para polisi durjana dengan bersemangat melempar bom Molotov kepada para demonstran, yang sebenarnya adalah rakyat mereka sendiri yang seharusnya mereka lindungi. Mereka juga melempar batu dan berbagai barang keras lainnya kepada para demonstran, bahkan membunuhi dan menculik mereka sebagaimana laporan terbaru dari beberapa stasiun TV. Sungguh, para polisi itu telah dibius oleh ‘Fir’aun’ Mubarak yang sangat kejam dan tidak rela untuk lengser dari jabatannya.
Semua mata saat ini tertuju ke Mesir dan bertanya-tanya bagaimana akhir dari revolusi Mesir yang terinspirasi revolusi di Tunisia sebelumnya dan berhasil menggulingkan diktaktor Ben Ali. Akankah Husni Mubarak sang diktaktor tetap bertahan tidak mau lengser dan kemudian menggunakan kekuatan polisi dan militer untuk mempertahankan diri. Mampukah para demonstran memaksa Husni Mubarak mundur dan meletakkan jabatannya? Mudah-mudahan sejarah keruntuhan dan kejatuhan Fir’aun oleh Musa a.s terulang kembali di bumi Mesir. Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)