LIBANON (Arrahmah.com) – Syekh Umar Bakri Muhammad, ulama yang pernah lama mukim di London, UK dan kini tinggal di Tripoli, Libanon menjelaskan bahwa konflik atau revolusi di Tunisia dan Mesir adalah sebuah sunatullah. Ini adalah saatnya untuk mengganti rezim yang rusak dengan Negara Islam. Allahu Akbar!
Salah satu berkah dan rahmat Allah SWT., kepada kita adalah Dia SWT., menakdirkan ‘tradisi’ (sunatullah) tertentu atas kita. Salah satunya adalah tradisi atau sunnah tadaafu yang berarti kurang lebih konfrontasi. Ini merupakan bagian dari sifat manusia dimana ada fihak yang menjadi penindas dengan kekuatan dusta dan syirik serta kekufuran mengambil alih serta menindas yang lemah dan mereka yang mengikuti al haq (kebenaran). Maka, akan selalu ada konfrontasi antara tauhid dan syirik, iman dan kufur, dan antara sunnah dan bid’ah.
Allah SWT., berfirman dalam Al Qur’an bahwa jika dia tidak memenangkan yang haq (kebenaran) terhadap kebatilan maka akan ada kerusakan di muka bumi. Ini adalah sunatullah Yang Maha Kuasa, Allah SWT., dalam setiap waktu. Sekarang kita dapat melihat hal ini terjadi di depan mata kita, di Tunisia, Yordania, dan Mesir. Kita juga akan bisa melihatnya di tempat lain. “Sang Raksasa” (Kaum Muslimin) mulai ‘bangkit”. Ketika raksasa itu berdiri maka semua orang akan menyadari bahwa perubahan hanyalah masalah waktu dengan kembalinya Negara Islam, Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwah. Sunatullah ini adalah sesuatu yang kita butuhkan sebagai seorang Muslim.
Di Mesir hingga saat ini, 76 kantor polisi telah hancur, di berbagai kota banyak gedung-gedung pemerintah diambil alih oleh demonstran, gedung pemerintah, gedung partai berkuasa dibakar dan banyak orang yang berusaha melarikan diri. Keluarga “Tiran” Husni Mubarak juga sudah melarikan diri.
Kaum Muslimin di Mesir bahkan sudah memikirkan akan menduduki kedutaan besar Amerika dan Inggris. Sesungguhnya jika mereka dapat bertukar tahanan dengan beberapa tawanan Muslim yang saat ini ditawan oleh AS dan Inggris sangatlah baik, seperti melepaskan Syekh Umar Abdul Rahman yang ditawan AS dan juga ulama-ulama lainnya. Faktanya, AS sangat khawatir dan takut terhadap kondisi yang saat ini terjadi di Mesir, karena Mesir adalah sekutu utama AS di Timur Tengah. Namun Allah SWT., telah menakdirkan apa yang Dia inginkan.
“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang-orang Yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat Mahaperkasa. (QS Al Hajj (22) : 40)
Allah SWT., telah menunjukkan kepada kita bagaimana Dawud a.s., mengalahkan Jalut dan bagaimana ia memberinya pengetahuan dan pemahaman dan kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk menegakkan Dien (Agama). Ini adalah pengantar untuk mencari kemenangan dari Allah.
Semua demonstrasi di Tunisia, Yaman, Yordania dan Mesir adalah benih revolusi yang semuanya dimulai dari tanah yang diberkati, yakni Afghanistan, dimana perjuangan dimulai dengan benar. Allah SWT., telah memberkati umat ini dengan Taliban, mahasiswa syariat yang mencari pengetahuan dan kemudian berjuang, itulah sebabnya mengapa Timur dan Barat kemudian memusuhi dan kemudian memerangi mereka. Perjuangan mereka memicu kebangkitan pada abad ini dan telah meluas ke seluruh penjuru dunia.
Perjuangan mereka adalah mendirikan dan menegakkan syariat, sesuatu yang sangat dicegah oleh orang-orang kafir. Semua yang terjadi saat ini akan menjadi berkah untuk kepentingan kaum Muslimin dimanapun mereka berada, di Chechnya, Birma, Turkmenistan Timur, Cina, Tunisia, dan lain-lain. Insya Allah. Semua ini akan mengumpulkan kembali kesatuan Islam di seluruh dunia, bersatu di bawah seorang Khalifah dan berjuang untuk kehancuran orang-orang kafir yang tengah menduduki tanah kaum Muslimin, apakah itu hindu di Kashmir atau yahudi di Palestina, dan lainnya!
Para penguasa Barat telah membantu rezim korup di negara-negara Muslim untuk menaruh pisau di punggung kita dan kekuatan-kekuatan Barat adalah sumber utama dari pembagian dan penghinaan umat Islam, menjaga mereka untuk diperbudak dan juga bersekongkol melawan umat karena mereka tahu tentang sejarah umat ini.
Sudah saatnya kita menyadari bahwa kita semua memiliki peran untuk membantu, berdakwah dan jihad, baik secara lisan, secara fisik, atau finansial dan bahwa semua ini akan menjadi awal dari akhir kehancuran camp kafir .
Mereka yang telah bangkit dari kalangan umat Islam akan membangunkan mereka yang masih tertidur nyenyak. Peristiwa saat ini akan menuju satu takdir yang merupakan konfrontasi antara yang haq dan batil, Islam dan kekufuran.
Ini adalah saatnya untuk memulai mengganti rezim yang rusak dengan Negara Islam. Ini adalah akhir dari musuh-musuh Islam dan awal bagi kaum Muslimin. Hari ini, kita bisa menyaksikan buah dari benih yang ditanam Rasulullah SAW., dan disirami darah kaum Muslimin hingga hari ini. Insya Allah kita akan segera melihat pembebasan total umat Islam dari segala bentuk kekufuran dan syirik serta kembalinya kehormatan kaum Muslimin.
Kaum Muslimin harus memilih diantara hidup secara terhormat atau dia binasa. Kaum Muslimin harus berdakwah dan berjihad, amar ma’ruf nahi munkar serta menolak siapapun untuk membuat hukum selain hukum Allah SWT., dan menolak orang-orang kafir!
(M Fachry/alm/arrahmah.com)