KAIRO (Arrahmah.com) – Pesawat-pesawat tempur dan helikopter terbang mengitari alun-alun utama dan lebih banyak truk tentara muncul dalam unjuk kekuatan, namun tidak ada seorangpun yang bergerak.
Pesawat tempur angkatan udara Mesir berdengung rendah di atas Kairo, helikopter melayang-layang dan tentara tambahan di sebar di alun-alun di mana para demonstran berkumpul dan menyerukan turunnya Hosni Mubarak.
Televisi pemerintah mengatakan bahwa jam malam telah diberlakukan di ibukota dan militer mendesak pendemo untuk pulang.
Namun ribuan pendemo bertahan di alun-alun Tahrir dan memilih untuk tetap bertahan pada Minggu (30/1/2011).
Kelompok oposisi di negara tersebut menyerukan persatuan nasional dan Mohammad Elbaradai, seorang tokoh oposisi terkemuka telah tiba di Tahrir untuk bergabung dengan pendemo.
Koalisi Nasional untuk Perubahan, di mana beberapa kelompok gerakan oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, mengangkat Elbaradei bernegosiasi dengan pemerintah Mubarak.
Protes berlanjut, keamanan dikatakan memburuk dan laporan telah muncul dari beberapa penjara di seluruh negeri telah diserang, protes pun terjadi di kota lain seperti Alexandria dan Suez.
Koresponden Al-Jazeera melaporkan dari Alexandria bahwa pada Minggu malam, orang-orang bergerak di sekitar barikade yang dimaksudkan untuk menjaga jalan-jalan agar tetap bersih.
“Protes ini, telah berlangsung selama tujuh jam. Jelas, tidak ada tanda bahwa akan mereda dalam waktu dekat,” ujar reporter Al-Jazeera.
Tiga puluh empat pemimpin Ikhwanul Muslimin dibebaskan dari penjara Wadi Natroun setelah penjaga penjara meninggalkan tempat mereka.
Para pendemo di Kairo bergabung dengan ratusan hakim, berkumpul lagi di alun-alun Tahrir masih dengan tuntutan yang sama, mundurnya Hosni Mubarak, presiden Mesir yang telah menjabat selama tiga dekade.
Al-Jazeera melaporkan dari tempat kejadian bahwa pendemo berada di depan sebuah truk pemadam kebakaran, ketika tentara melepaskan tembakan ke udara dalam upaya untuk membubarkan mereka.
Para pengunjuk rasa tidak bergerak mundur dan seorang komandan tank memerintahkan truk pemadam kebakaran untuk pergi. Ketika truk pergi, ribuan demonstran bergemuruh, bertepuk tangan dan memanjat tank-tank untuk merayakan, mereka memeluk tentara.
Jalan utama di Kairo telah diblokir oleh tank militer dan kendaraan lapis baja pengangkut personel, dan sejumlah besar personel militer telah disebar di kota lain juga.
Angkatan udara di Kairo berusaha membubarkan pendemo dengan terbang rendah di atas alun-alun Tahrir.
Suara dari pesawat tempur memekakkan telinga dan berulang kali pesawat terbang rendah di atas kumpulan massa. (haninmazaya/arrahmah.com)