(Arrahmah.com) – Habib Rizieq Syihab dalam sebuah kesempatan menyeru kaum Muslimin untuk bangkit peduli terhadap nasib umat Islam di Myanmar yang sedang menderita di tangan-tangan musyrikin Buddhis. Mengatakan bahwa solusi untuk Muslim Rohingya adalah Jihad.
Selaku ketua FPI (Front Pembela Islam), Habib Rizieq juga mengajak umat Islam Indonesia untuk ikut aksi demonstrasi ke kedutaan besar Myanmar pada 3 Mei 2013 untuk menekan pemerintah Myanmar agar menghentikan kekejaman terhadap Muslimin di negara tersebut.
Berikut adalah pesan dan seruan Habib Rizieq tentang Muslim Rohingnya yang terekam dalam sebuah video:
“Karena undang-undang itu (Undang-undang no 144, red) orang-orang Buddha satu negeri ramai-ramai membakar kampung-kampung Muslim.
Dari empat belas kota provinsi Muslim saat ini tersisa dua kota. Tiga tahun yang lalu, saya sudah kumpulkan tokoh-tokoh Myanmar, kami sudah sampaikan kepada mereka: ini tidak akan selesai kecuali dengan jalan jihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala!
Tahun lalu mereka masih mempertimbangkan, ini yang jadi persoalan. Mereka tidak melakukan perlawanan. Kalau di Filipina Selatan, Muslimin angkat senjata lawan itu pemerintah Kristen yang di Filipina. Kalau yang di Thailand Selatan, mereka angkat senjata lawan tentara-tentara Buddha yang dari Bangkok sana. Di Kashmir, umat Islam dizhalimi mereka angkat senjata, mereka lawan. Tetapi di Rohingya mereka pasrah, mereka ga paham cara perang, mereka ga paham cara bela diri. Ibu mereka, istri mereka diperkosa depan mereka, mereka tidak bisa bela. Tapi selama satu tahun ini, kami terus melakukan pendekatan, kami datangi kamp-kamp mereka. Kita sudah sampai tahap perekrutan Mujahidin. Kita sudah dapat seribu anak Rohingya yang siap Jihad di Rohingya. Dan, kita sekarang sedang berjuang untuk memberikan mereka perbekalan, untuk memberikan mereka senjata. Catet, saya tidak peduli dengan Tentara Indonesia, Polisi Indonesia, pemerintah Indonesia. Saya tidak melanggar hukum karena saya tidak memberi senjata di Indonesia. Saya tidak melanggar hukum karena saya berikan senjata buat saudara saya bela diri dari kebiadaban orang-orang Buddha. Siap Jihad? Takbir ! Allahu Akbar !
Di dalam bulan-bulan ini mereka sedang persiapan, jika satu peluru sudah meletus di Rohingya Arakan, berarti jihad sudah dimulai. Kami minta umat Islam punya perhatian. hari Jum’at, Jum’at besok (3 Mei 2013) , sampaikan kepada yang tidak hadir: Ba’da shalat Jum’at kita kumpul di Bundaran HI. Saya akan ikut, Insya Allah, sehat wal afiyat saya yang akan pimpin aksi tersebut, dari situ kita akan berjalan kaki hanya 200 meter ke kedutaan besar Myanmar. Kita harus tunjukkan kepada mereka: Jangan coba-coba kalian membantai saudara kami! Jangan kalian coba-coba merampas kewarganegaraan saudara-saudara kami! Kewarganegaraan mereka harus dikembalikan! Wilayah-wilayah mereka harus dikembalikan! Sekali tidak, kami siap Jihad untuk kesana, untuk melawan tentara orang-orang Buddha!
Di Indonesia orang-orang Buddha kita ganggu tidak?
Jawab jamaah: Tidak!
Mereka ibadah tenang tidak?
Jawab jamaah: Tenang.
Kita tidak ganggu mereka. Orang-orang Buddha yang ada di Indonesia harus menekan pemerintah Myanmar: Jangan coba-coba mengganggu umat Islam di sana.
Kalau orang-orang Buddha di sini mau tenang, pemerintah Indonesia juga secara pro aktif harus menekan daripada kerajaan Myanmar. Myanmar takut dengan Indonesia, karena Indonesia besar, tentaranya kuat, umat Islamnya banyak, tapi presiden kita tidak tegas.
Kalau presiden tegas, datangi, cekal: kau negara ASEAN, kau tetangga kami, kami negara Islam terbesar di dunia, kami tidak mau saudara Islam kami diperlakukan dengan tidak manusiawi.
Demo besok (Jum’at), ini demo perdana. Tertib, rapi, tidak anarkis. Terbuka untuk perempuan, untuk laki-laki, mari kita sama-sama datangi (kedubes Myanmar): Maunya apa? Kalau dia mau baik, kita baik. Kalau dia kedepan tidak mau bela umat Islam, kita akan bela dengan cara kita sendiri. Lalu kita minta SBY jangan seperti banci!
Kami dari FPI, terus terang kami mau kumpulkan dana untuk beli senjata. Sekarang yang mereka butuhkan adalah weapon (senjata) untuk membela Islam, agama mereka, dan keselamatan jiwa mereka.
(siraaj/arrahmah.com)