HOMS (Arrahmah.com) – Sumber-sumber pada mujahidin FSA Suriah menyatakan anggota-anggota milisi Syiah Hizbullah Lebanon mulai melarikan diri dari kota Qushair, propinsi Homs. Mereka tidak ingin lebih jauh menghadapi pertempuran kematian melawan mujahidin Suriah, laporan situs berita Islammemo pada Selasa (30/4/2013).
Mujahidin FSA Suriah menyatakan anggota-anggota milisi Syiah Hizbullah menemui kesulitan-kesulitan pada komandan-komandan mereka yang menekan mereka untuk melanjutkan peperangan. Khususnya setelah milisi Syiah Hizbullah mengibarkan bendera putih dan meminta gencatan senjata setelah jumlah korban tewas mereka semakin bertambah.
Peryataan itu muncul setelah 30 mayat anggota milisi Syiah Hizbullah yang tewas dalam pertempuran terbaru di Suriah tiba di Lebanon. Di antara korban tewas terdapat Abu Ajib, komandan pasukan khusus Brigade Al-Quds. Tewasnya komandan penting itu merupakan kerugian besar bagi milisi Syiah Hizbullah, laporan stasiun TV Al-Arabiya.
Mantan pemimpin umum milisi Hizbullah Lebanon, Shubhi at-Thufaili, beberapa waktu yang lalu dalam keterangan pers menegaskan, “138 anggota Hizbullah tewas dalam pertempuran-pertempuran di Suriah, yang melakukan intervensi dengan perintah langsung dari Iran.”
Milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengerahkan tak kurang dari 5000 anggotanya untuk menggempur kota Qushair, propinsi Homs. Serangan darat tersebut didukung oleh bombardir pesawat tempur rezim Suriah untuk merebut kota Qushair dari tangan mujahidin Suriah. Pertempuran sengit telah berlangsung selama dua pekan terakhir di desa-desa pesisir kota Qushair. Sampai saat ini mujahidin Suriah masih berhasil menghadang serangan gabungan darat dan udara tersebut. (muhibalmajdi/arrahmah.com)