KABUL (Arrahmah.com) – Pada Kamis (25/4/2013), NATO sesumbar bahwa perang melawan Mujahidin Taliban (baca : Imarah Islam Afghanistan-red) di Afghanistan mengalami kemenangan, meskipun laporan oleh lembaga lain yang menyatakan bahwa serangan Mujahidin meningkat tajam di tahun ini.
“Berbagai tantangan tetap ada, ada beberapa fakta dasar yang menyoroti ‘peningkatan’ keamanan di seluruh negeri,” klaim Jenderal AS Joseph Dunford, pemimpin NATO seperti dilansir Al Arabiya.
Dunford mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir delapan juta anak berangkat ke sekolah, 40 persen di antaranya perempuan. Menurut klaim NATO, di bawah kepemimpinan Taliban pada tahun 1996-2001, kebanyakan anak-anak yang pergi ke sekolah adalah anak laki-laki.
“Di bawah Taliban, hanya ada 10.000 telepon tetap dan kini terdapat lebih dari 17 juta orang menggunakan ponsel,” ujar Dunford.
Wanita sekarang menduduki lebih dari 25 persen kursi di parlemen dan memiliki kehadiran di tubuh tentara dan kepolisian, lanjutnya.
Semua itu dianggap oleh NATO sebagai kemenangan yang telah mereka raih.
Sementara itu, menurut laporan dari sebuah LSM Afghanistan menyatakan bahwa serangan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan naik 47 persen sepanjang Januari-Maret dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan tajam ini mengakibatkan kerugian besar bagi pasukan penjajah AS dan NATO.
NATO akan mengakhiri misi tempurnya pada akhir tahun depan dan sebagian negara sudah menarik pasukannya dari garis depan. (haninmazaya/arrahmah.com)