NEW DELHI (Arrahmah.com) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menuduh gerakan tokoh lintas agama yang salah satunya dimotori Ketua PP Muhammdyah Din Syamsuddin sebagai gerakan politik.
Di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di New Delhi, Selasa (25/1/2011), Dipo bahkan menengarai gerakan itu bertujuan memakzulkan Presiden karena Din Syamsuddin menyebut Kepala Negara telah melanggar konstitusi karena melakukan kebohongan publik setelah beberapa target pemerintah dinilai belum tercapai.
“Kalau saya lihat dengan ungkapan gaya ngomongnya dia, mimik mukanya dan gayanya, itu jelas gerakan politik,” tuduhnya.
Sebagai politikus dan konstituen pemilih Yudhoyono sebagai calon Presiden 2004 dan 2009, Dipo mengaku tergelitik dengan pernyataan Din dan merasa patut membela Presiden Yudhoyono.
Ia mengaku setuju dengan beberapa kritik yang disampaikan tokoh lintas agama, namun merasa harus melawan jika Presiden Yudhoyono dikatakan telah melanggar konstitusi.
“Jadi, saya terus terang saja sekarang ngomong sebagai manusia politik karena mereka sekarang membuat gerakan politik, bukan gerakan moral. Walaupun saya setuju ada beberapa kritiknya itu harus didengar tetapi kalau di bawah kalimat itu ada deviate dari konstitusi, itu yang saya tidak terima,” katanya.
Dipo pun mengkhawatirkan gerakan politik mengatasnamakan agama berujung kepada konflik horizontal. (ant/arrahmah.com)