DAMASKUS (Arrahmah.com) – Setelah wawancara televisi dengan putera Syaikh Muhammad Ramadhan al-Buthi, televisi rezim Suriah mengkonfirmasi bahwa video yang menunjukkan detik-detik pembunuhan Syaikh al-Buthi itu adalah valid setelah bersikeras mengklaim bahwa itu “palsu.”
Pada Rabu (10/4/2013), putera Syaikh al-Buthi, Taufik, diwawancara oleh televisi pemerintah dan mengkonfirmasi keotentikan video yang beredar di YouTube itu.
“Mereka yang hadir mengatakan kepada saya, mereka melihat wajah dan tubuh ayah saya bahwa beliau jatuh ke samping dan membetulkan pecinya,” katanya, sebagaimana dilansir AFP dan Al Arabiya.
Taufik juga mengatakan bahwa pria pertama yang mendekati Syaikh al-Buthi setelah ledakan terjadi adalah puteranya sendiri, Ahmad, yang duduk di depan ayahnya itu.
Cucu laki-laki Syaikh al-Buthi juga dilaporkan tewas dalam ledakan saat itu.
Setelah mendengar kesaksian anak Syaikh al-Buthi, televisi pro-rezim itu segera meminta maaf atas “kekeliruannya” yang membantah kebenaran video tersebut.
“Setelah meragukan keotentikan video ini di siaran berita kami kemarin (Selasa), dan demi kredibilitas kami, kami meminta maaf kepada para pemirsa kami atas kesalahan yang kami buat,” kata presenter berita.
Rekaman video itu telah memunculkan banyak spekulasi, para aktivis oposisi menduga bahwa ulama yang dikenal loyal terhadap Bashar Assad itu tewas dibunuh oleh orang-orang rezim Assad.
Awalnya, televisi pemerintah Suriah mengatakan video tersebut adalah “palsu” dan menuduh media yang mempublikasikan video berdarah itu sengaja “mencari keuntungan.” (siraaj/arrahmah.com)