NEW DELHI (Arrahmah.com) – Departemen pembangunan India telah menghancurkan sebuah masjid di sebuah area di ibukota. Kekejian penguasa ini memicu bentrokan antara para pengunjuk rasa dengan aparat polisi yang menyebabkan setidaknya 15 pengunjuk rasa cedera.
Otoritas Pengembangan Delhi (DDA) meratakan Masjid Noor yang terletak di daerah Jangpura, New Delhi, pada hari Kamis (13/1/2011) setelah mengklaim bahwa masjid, yang berdiri di sana selama lebih dari 200 tahun, dibangun di daerah perambahan DDA, surat kabar India Express melaporkan pada hari Sabtu (15/1).
Huru-hara pecah setelah polisi India menembakkan gas air mata pada warga muslim yang marah. Banyak di antara para pengunjuk rasa membantah klaim pejabat DDA ‘tentang “ilegalitas” dari masjid. Mereka menyatakan bahwa masjid berdiri di tanah Wakaf di daerah Maharashtra di New Delhi.
“Bangunan ini berdiri di atas tanah wakaf dan telah ada selama lebih dari 200 tahun,” kata Shoaib Iqbal dari Partai Janshakti Lok.
Pengunjuk rasa melakukan protes damai dengan berjalan ke kantor polisi Hazrat Nizamuddin dan menyerukan bahwa tindakan penguasa itu telah melebihi batas, namun polisi menanggapinya dengan tindakan represif.
Pada hari Sabtu (15/1), pemimpin Delhi, Sheila Dikshit, juga menyalahkan DDA karena telah berperilaku “tidak adil” dengan meratakan bangunan suci kaum muslim. (althaf/arrahmah.com)