BANNU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan bom syahid yang menghantam sebuah kantor kepolisian yang dijaga ketat di wilayah barat laut Pakistan.
Lebih dari 20 lainnya terluka setelah mobil Toyota berisi penuh bahan peledak meledak di kantor kepolisian Merian di distrik Bannu.
Saksi mata mengatakan beberapa bagian dari bangunan disekitarnya ikut hancur karena ledakan begitu kuat.
Taliban Pakistan menyatakan mereka melakukan serangan ini untuk membalas serangan predator AS.
Bannu merupakan daerah yang berbatasan dengan Afghanistan.
Polisi mengatakan kepada BBC pembom mobil menabrak dinding luar kantor polisi Merian. Ia mengatakan lebih dari 50 polisi tengah berada di sana saat serangan terjadi.
Televisi resmi Pakistan melaporkan bahwa seluruh korban tewas adalah anggota kepolisian perbatasan.
Saksi mengatakan distrik tersebut menjadi gelap gulita setelah serangan terjadi karena listrik rusak akibat ledakan.
“Kami mengaku bertanggungjawab atas serangan ini. Kami akan terus melakukan serangan serupa sampai serangan drone AS dihentikan,” ujar jurubicara Taliban Pakistan, Azam Tariq seperti yang dilansir AFP.
Serangan misil AS dari pesawat tak berawak yang dioperasikan CIA menargetkan wilayah baratlaut Pakistan, telah membunuh ribuan sipil Pakistan sejak diluncurkan pertama kali dan diprakarsai oleh George Bush. Otoritas boneka Pakistan memberikan keleluasaan kepada CIA untuk menggunakan pangkalan-pangkalan udara di wilayah perbatasan sebagai basis mereka. Dari sanalah drone AS diterbangkan.
Ledakan yang terjadi pada Rabu (12/1/2011) terjadi ketika wakil presiden AS, Joe Biden mengunjungi ibukota Pakistan, Islamabad dan membantah bahwa Washington telah memberlakukan perang melawan “teror” di Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.com)