KABUL (Arrahmah.com) – Wakil presiden Amerika Serikat, Joe Biden tiba di Afghanistan pada Senin (10/1/2011) dalam kunjungan resminya untuk berdiskusi dengan presiden Afghanistan, Hamid Karzai, serta menemui tentara-tentaranya yang bertugas di negeri tersebut.
Menurut laporan, Biden akan memantau upaya AS untuk memulai penarikan pasukan dari Afghanistan pada Juli mendatang, jadwal yang ditentang oleh kubu Republik dengan dalih rasa kasihan terhadap sekutunya.
Kunjungan Biden ini tidak diumumkan dengan alasan keamanan.
“Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menganalisa kemajuan menuju transisi keamanan yang nantinya akan dipegang oleh Afghanistan yang dimulai tahun ini. Selain itu, kunjungan ini pun dimaksudkan untuk memperlihatkan komitmen kami dalam menjalin kerjasama jangka panjang dengan Afghanistan,” pejabat Gedung Putih mengatakan.
Karzai beserta para tuannya (baca: Barat) menginginkan pasukan keamanan Afghan mengambil penuh tanggung jawab keamanan pada akhir 2014.
Setelah mendarat di bandara internasional Air Force Two, Biden diterbangkan dengan helikopter ke kedutaan AS di Kabul untuk menemui Jenderal David Petraeus, komandan perangnya di Afghanistan, serta menemui Dubes AS untuk Afghanistan, Karl Eikenberry.
Media melansir bahwa kunjungan ini kali pertama Biden ke Afghanistan sebagai wakil presiden.
Kekerasan semakin memburuk di Afghanistan dengan kerugian besar di pihak salibis. Peninjauan yang dilakukan oleh presiden AS Barack Obama bulan lalu semakin mempertegas bahwa AS dan sekutu-sekutu Baratnya tengah kalang kabut menghadapi peperangan yang mereka sulut sendiri. Dari hasil peninjauan ini pun, Obama memutuskan untuk mulai memulangkan pasukannya yang saat ini berjumlah sekitar 100 ribu personil secara bertahap dari Afghanistan. Proses penarikan ini akan dimulai pada Juli tahun ini.
“Kami di sini bukan untuk memerintah Afghanistan. Kami di sini bukan untuk membangun negara. Kami di sini b ukan untuk mengamankan Afghanistan. Semua itu adalah tanggung jawab yang seharusnya dipikul oleh pemerintah dan rakyat Afghanistan sendiri,” ujar pejabat Gedung Putih.
“Satu-satunya tujuan misi kami saat ini adalah untuk menolong Afghanistan memperoleh posisinya agar mereka benar-benar bisa memikul tanggung jawab untuk mengatur sendiri urusan kenegaraan mereka serta melindungi negeri mereka sendiri,” lanjutnya.
Amerika Serikat sementara ini sedang mengirimkan 1.400 personil angkatan laut ke Afghanistan dalam rangka memperkuat pasukannya yang sudah ada di Afghanistan. (althaf/arrahmah.com)