BENGHAZI (Arrahmah.com) – Dua wanita aktivis Inggris dalam rombongan kegiatan kemanusiaan yang ditujukan untuk Jalur Gaza menjadi sasaran pemerkosaan lima orang geng brutal di bagian timur kota Benghazi Libya, wakil perdana menteri mengatakan pada Kamis (28/3/2013).
Mengutuk tindakan keji itu, seorang bernama Awadh Al-Barassi mengatakan ia telah mengunjungi dua korban asal Pakistan tersebut di Benghazi pada hari Kamis (28/3), dan bahwa pihak keluarga kini berada “dalam keadaan psikologis yang sangat buruk”, seperti dilansir Ma’an pada Jumat (29/3).
Kedua wanita tersebut bersama ayah mereka berpartisipasi bersama rombongan kegiatan kemanusiaan yang diselenggarakan oleh LSM Turki IHH yang ditujukan untuk Jalur Gaza Palestina yang diblokade oleh “Israel”. Namun kemudian LSM tersebut dicekal saat akan meninggalkan Libya dan memasuki Mesir.
Ketiganya memutuskan untuk kembali ke Benghazi, didampingi oleh dua orang Inggris lainnya, berniat untuk melakukan penerbangan pulang. Akan tetapi ketika mereka tiba di kota kedua Libya, mereka diculik oleh lima orang tak dikenal.
Sebuah sumber anonim diplomatik Barat megonfirmasi bahwa mereka diculik akan tetapi belum dapat mengatakan kedua wanita itu telah mengalami kekerasan seksual, menunggu laporan medis klaimnya.
Sumber diplomatik itu juga mengatakan sudah dilakukan penangkapan dalam kasus ini, tanpa menyebutkan berapa banyak pelaku yang ditangkap. (banan/arrahmah.com)