BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Otoritas Palestina mengatakan menolak rencana “Israel” untuk membawa sekelompok pemukim Yahudi ke situs Kolam Solomon bersejarah dekat Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki “Israel”, seperti dilansir Ma’an.
Pada Kamis (28/3/2013) wakil gubernur Betlehem, Mohammad Taha, mengatakan bahwa keputusan itu merupakan “pelanggaran mencolok” dari Kesepakatan Oslo yang menetapkan bidang pengawasan di wilayah-wilayah pendudukan. Kolam tersebut berada di area di mana 17 persen dari Tepi Barat di bawah kendali penuh Otoritas Palestina.
Taha mengatakan Otoritas Palestina akan bertindak untuk mencegah pemukim Yahudi masuk ke daerah itu. Dia bertemu dengan komandan keamanan Betlehem pada hari Kamis (28/3) untuk membahas masalah tersebut.
Kunjungan, yang dijadwalkan pada Ahad (30/3), itu akan disertai tentara “Israel”, menurut media “Israel”. Kelompok pemukim merencanakan perjalanan ini dari sebuah sekolah di blok pemukiman Yahudi, Gush Etzion.
“Berkat kerja sama dengan tentara, kita akan kembali ke tanah leluhur yang diberikan kepada Palestina setelah perjanjian Oslo,” klaim kepala sekolah Yaron Rosenthal.
Otoritas Palestina mengajak warga Palestina untuk menolak rencana kunjungan pemukim Yahudi tersebut. (banan/arrahmah.com)