ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Gubernur provinsi Punjab tewas ditembak mati, dilaporkan secara rinci oleh penjaga pribadinya saat itu. Peristiwa terjadi di sebuah pasar di Islamabad.
Salman Taseer tewas pada Selasa (3/1/2011) ketika ia memberhentikan mobilnya di dekat pasar Kohsar, daerah yang dikenal dipenuhi oleh orang-orang kalangan atas Pakistan. Ia ditembak 26 kali, ujar Shaukat Kayani, dokter di rumah sakit yang menangani jenazah Taseer.
Para komando polisi yang diduga melancarkan serangan itu segera dibawa ke tahanan.
Taseer, seorang anggota terkemuka Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berbasis di Lahore, sedang mengunjungi Islamabad dan sebagai konsekuensinya ia tidak dijaga oleh petugas keamanan yang biasa menjaganya.
Rehman Malik, Menteri Dalam Negeri Pakistan mengidentifikasikan penyerang sebagai Malik Mumtaz Hussain Qadri, seorang penjaga yang ditugaskan untuk Taseer dari kota Garrison, Rawalpindi yang telah bertugas selama lima atau enam kali sebelumnya.
Dia mengklaim bahwa Qadri mengakui telah melakukan serangan karena oposisi Taseer terhadap Pakistan terkait hukum penghujatan yang kontroversial di Pakistan dan berada di bawah pengawasan selama beberapahari terakhir setelah seorang wanita Kristen dijatuhi hukuman mati karena menghina Nabi Muhammad SAW.
Pengkritik hukum penghujatan
Taseer merupakan kritikus vokal terhadap hukum penghujatan, sering menggunakan situs jejaring sosial, Twitter untuk mengemukakan pandangannya yang berseberangan.
Dalam salah satu posting terakhirnya, ia mengatakan : “Aku berada di bawah tekanan besar sebelum tekanan pengujian terhadap hukum penghujatan ditolak. Bahkan aku akan terus berdiri walau menjadi satu-satunya orang.”
Malik mengatakan bahwa Qadri mengakui bahwa ia membunuh gubernur karena ia menyebut hukum menghujat sebagai hukum hitam. (haninmazaya/arrahmah.com)