PARIS (Arrahmah.com) – Perancis mengkonfirmasi “dengan pasti” pada Sabtu (23/3/2013) bahwa Abdulhamid Abu Zaid, salah seorang komandan Al Qaeda yang paling disegani di Afrika, telah gugur pada Februari lalu dalam serangan oleh tentara Perancis di Adrar des Ifoghas (pegunungan) di Mali utara.
Sebelumnya Perancis hanya mengatakan bahwa Abu Zaid “mungkin” telah gugur. Chad, yang tentaranya turun bersama pasukan Prancis di Adrar des Ifoghas, juga mengumumkan pada awal Maret bahwa beliau telah gugur, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (23/3).
Perancis menunggu hasil tes DNA – yang akhirnya mengkonfirmasi identitas Abu Zaid – sebelum membuat pengumuman resmi, sebuah sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters.
Pasukan Perancis yang meluncurkan serangan darat dan udara di Mali pada tanggal 11 Januari meyakini bahwa pejuang Islam di Mali utara yang dikendalikan oleh AQIM merupakan ancaman bagi “keamanan” internasional.
Sementara itu, seorang juru bicara AQIM mengatakan awal pekan ini telah memenggal kepala seorang tawanan Perancis sebagai pembalasan atas intervensi Paris, kantor berita ANI Mauritania melaporkan – perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Perancis dan 14 tawanan yang ditahan di Afrika Barat.
Konfirmasi ini mengalihkan perhatian terhadap berita mengenai komandan Al-Qaeda yang paling disegani lainnya, Mokhtar Belmokhtar, yang juga dilaporkan gugur oleh Chad.
Pernyataan pada hari Sabtu tersebut tidak turut menyebutkan Belmokhtar yang merupakan pemimpin penawanan massa pada Januari di pabrik gas Amenas di gurun Aljazair. (banan/arrahmah.com)