HYDERABAD (Arrahmah.com) – Para ulama Islam dan berbagai ormas Islam di India memprotes tindakan polisi yang menganggu para siswa dan guru di madrasah-madrasah Islam di kota Hyderabad dengan dalih mencari para pelaku pemboman di Dilsukhnagar.
Menurut penuturan anggota Dewan Hukum Personal Muslim Raheemuddin Ansari, dikutip The Times of India (TOI) gangguan polisi terhadap madrasah Islam bukanlah hal yang baru. Dia mengatakan, “Kami telah membuat representasi menentang gangguan terhadap staf madrasah kepada pemerintah sekitar tiga tahun lalu. Karena siklus ini terus terulang, kami berencana untuk membuat representasi yang lebih kuat kepada pemerintah pada pekan depan.
Cabang Jamiat-e-Ulama Hind (CJUH) mengkritik tindakan aparat keamanan itu. Muhamed Fazluddin Ahmed, sekretaris jenderal CJUH, menjelaskan bahwa polisi telah menanamkan rasa takut di kalangan para staf dan siswa.
“DGP (Dirjen Kepolisian Pradesh) V Dinesh Reddy menegaskan bahwa polisi tida menargetkan komunitas apapun, tetapi mereka datang ke madrasah-madrasah kami dan meminta keterangan tentang di mana para pelajar dan staf pengajar. Hal ini tidak lain hanyalah gangguan dan itu hal yang tidak perlu,” katanya.
Maqsood Yamani dari Deeni Madaris Board, sebuah badan yang mengatur sekitar 400 madrasah di kota itu, menyatakan bahwa tidak satupun pelajarnya yang terlibat kasus “militansi” selama 50 tahun terakhir, TOI melaporkan.
(siraaj/arrahmah.com)