SAN’A (Arrahmah.com) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengumumkan pada hari Selasa (28/12/2010) bahwa pihaknya telah memfasilitasi video call antara tahanan di penjara militer Teluk Guantanamo AS dengan keluarga mereka di Yaman.
“Panggilan pertama dibuat sepuluh hari yang lalu di markas delegasi ICRC di San’a, ibukota Yaman. Panggilan terakhir dilakukan dari kota pelabuhan Aden, Yaman selatan,” kata ICRC dalam siaran pers.
Sebanyak 90 warga negara Yaman saat ini ditahan di Teluk Guantanamo.
“Sejauh ini, empat keluarga Yaman keluarga telah menggunakan panggilan video,” Nourane Houas, delegasi ICRC untuk San’a mengatakan.
Panggilan video dapat berlangsung paling lama satu jam, di mana tahanan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade dapat berbicara dan juga melihat keluarga mereka di Yaman, siaran pers menambahkan.
Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh telah berulang kali meminta Amerika Serikat untuk memulangkan semua warganya yang ditahan di Teluk Guantanamo.
Pada 22 Januari 2009, Presiden AS Barak Obama berjanji untuk menutup fasilitas penahanan di Kuba dalam jangka waktu satu tahun, namun hal tersebut gagal direalisasikan.
Pada awal 2010, Obama mengatakan bahwa rencana untuk menutup fasilitas itu masih tetap ada, tetapi negaranya tidak akan memindahkan tahanan Guantanamo ke Yaman setelah plot pemboman yang gagal terhadap pesawat AS pada bulan Desember 2009, yang diklaim oleh sayap al Qaeda yang berbasis Yaman. (althaf/arrahmah.com)