MANILA (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Filipina mengklaim pada Senin (27/12/2010) bahwa kelompok Abu Sayyaf adalah pelaku yang telah merencanakan pengeboman sebuah kapel di dalam kamp polisi di kota Jolo, provinsi Sulu.
“Sebelum insiden itu, kantor polisi provinsi Sulu (PPO Sulu) dan Marinir Filipina memperoleh informasi bahwa gereja-gereja Katolik akan dibom,” kata sebuah laporan yang diklaim sampai ke markas Kepolisian Nasional Filipina (PNP).
Kapel Asturias, yang terletak di dalam Kamp Asturias –markas besar kepolisian provinsi Sulu– dibom saat diselenggarakan misa Natal, dan mengakibatkan 11 orang luka-luka, termasuk sang pendeta.
“Ini akan dilakukan oleh anggota Kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang diidentifikasi sebagai Sali Said, Najib Magdal, Alhabsi Misaya, Kahil Kadih, alias Alal dan alias Khan,” tambah laporan itu.
Namun, itu tidak jelas apakah setelah polisi mengklai telah menerima informasi tersebut, aparat kepolisian langsung melakukan tindakan atau tidak.
PNP mengatakan sebelumnya bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kemungkinan penyimpangan yang dilakukan oleh polisi yang menyebabkan ledakan itu. (althaf/arrahmah.com)