JAKARTA (Arrahmah.com) – Puluhan kaum Muslimin berkumpul siang ini di LP Salemba meminta qishos atau pembalasan setimpal kepada preman Kristen yang disinyalir memukuli dua tahanan Mujahidin.
Demikian diungkapkan dalam pesan Black Berry Messenger yang beredar dikalangan aktifis dakwah yang dimasuk ke redaksi arrahmah.com, Senin (11/3/2013) Jakarta.
“Ikhwan-ikhwan di sekitar lokasi LP Salemba harap segera merapat sebagai bentuk solidaritas dan Irhab(menggentarkan) kepada napi-napi preman kafir dari pulau seberang,” tulis pesan tersebut.
Dalam pesan tersebut juga dijelaskan sebanyak puluhan ikhwan sudah berkumpul di depan LP Salemba dan dikawal penjagaan ketat aparat keamanan.
Sementara itu salah seorang aktifis Jama’ah Anshorut Tauhid Jakarta membenarkan terjadinya aksi mobilisasi aktifis dakwah dan kaum Muslimin untuk berangkat ke LP Salemba untuk menuntut Kalapas agar bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut.
“Kita sedang koordinasi akan kesana dengan ikhwan-ikhwan JAT, insyaAllah,” ucap Ahmad kepada arrahmah.com, yang memberikan pula pesan singkat berbeda redaksi.
Sebagaimana diberitakan situs voa-islam,tanpa sebab yang jelas, dua orang aktivis Islam yang dipenjara di LP Salemba karena aktivitas fisabilillah, dikeroyok ratusan preman. Ada pembiaran dari pihak LP?
Pagi ini, Senin (11/3/2013) Relawan IDC (Infaq Dakwah Center) Abdullah Safar bertugas menyampaikan bantuan dan kemanusiaan di LP Salemba. Tiba-tiba ia dilarang masuk, padahal sudah ambil antrean nomor 038, dengan alasan LP tidak kondusif pasca perkelahian antarnapi.
Seorang pembezuk yang sempat masuk juga dipaksa pulang dan sempat bercerita kepada Relawan IDC perihal keributan di LP Salemba. Konon, di dalam LP Salemba terjadi pengeroyokan, bukan perkelahian. Dua orang aktivis Islam dikeroyok ratusan preman etnis tertentu.
Mulanya, dua orang aktivis Islam yang menghuni salah satu blog, berpapasan dengan napi preman dari etnis tertentu dari seberang. Tiba-tiba ia dikeroyok oleh 9 orang preman tersebut.
Alih-alih mengamankan situasi, dua orang sipir membawa dua orang aktivis Islam dan 9 orang preman itu ke kantor LP. Ketika melintas di lapangan menuju kantor LP, ratusan napi dari blog lain mengeroyok dua orang aktivis Islam itu. Dua orang sipir tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menonton.
Akibat pengeroyokan itu, konon dua orang aktivis Islam babak belur berdarah-darah. Telinga bagian belakang sobek mengucurkan darah, mukanya lebam-lebam dan kakinya juga penuh luka.
Sampai berita ini diturunkan, sipir yang berjaga di LP tidak mau mengklarifikasi. Dia hanya membenarkan bahwa ada perkelahian napi di LP. (bilal/voa-islam/arrahmah.com)