TUNIS (Arrahmah.com) – Sedikitnya tiga ratus warga muslim Tunisia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di ibukota Tunis pada Jum’at (8/3/2013). Mereka menuntut pemerintah Arab Saudi membebaskan puluhan wanita muslimah yang ditangkap dan dipenjarakan secara zalim, laporan koran-koran nasional Tunisia.
Rezim Arab Saudi menangkapi dan memenjarakan secara zalim puluhan wanita muslimah dalam aksi unjuk rasa di kota Buraidah, propinsi Qashim, pada beberapa pekan lalu. Puluhan wanita muslimah dan anak-anak mereka menggelar aksi damai di depan kantor Departemen Dalam Negeri Arab Saudi. Mereka menuntut pembebasan anak-anak dan suami-suami mereka yang dipenjarakan oleh rezim Arab Saudi secara zalim selama bertahun-tahun tanpa melalui proses pengadilan yang fair.
Kebiadaban rezim Arab Saudi itu mengundang solidaritas kaum muslimin di berbagai Negara Arab. Di Tunisia, lebih dari tiga ratus warga muslim menggelar aksi solidaritas di depan gedung Kedutaan Besar Arab Saudi pasca shalat Jum’at. Di antara ulama dan tokoh umat Islam yang ikut ambil bagian dalam aksi tersebut adalah Syaikh Mukhtar al-Jibali.
Para demonstran menuntut rezim Arab Saudi membebaskan puluhan wanita muslimah yang tak bersalah tersebut. Para demonstran membawa sejumlah pamflet bernada tuntutan dan kecaman atas tindakan represif rezim Arab Saudi.
Sebagian pamflet itu berbunyi “Catatlah wahai sejarah, tahun 1434 H penjara-penjara di dua tanah haram penuh dengan wanita muslimah” dan “Dinasti Saudi: Boneka-boneka Amerika…bergembiralah dengan berita yang akan menyesakkan kalian…hai Obama, kami semua adalah Usamah.”
Sebagian demonstran lainnya membawa pamflet menuntut pembebasan seorang ulama mujahidin Arab Saudi, Syaikh Khalid Ar-Rasyid, yang telah mendekam di penjara sejak beberapa tahun yang lalu.
Di antara ratusan demonstran, nampak seorang bapak yang lumpuh dan harus menggunakan kursi roda. Ia tetap bersemangat ambil bagian dalam aksi solidaritas tersebut. (muhibalmajdi/arrahmah.com)