ARAKAN (Arrahmah.com) – Beberapa hari yang lalu, sebuah sumber dari Iran dan Arakan mengungkapkan kepada situs ‘alarabalan.com’ bahwa pemerintah Iran berinvestasi kepada pemerintah Burma sebanyak 200 juta dollar (atau hampir dua triliun), meskipun saat ini kaum muslimin di provinsi Arakan mengalami pembantaian massal oleh Budha Burma dengan dukungan pemerintah.
Sumber tersebut menyebutkan, investasi sebesar 200 juta dollar itu untuk pengembangan pertanian dan industri di negara Budha Burma yang memusuhi Islam.
Di balik itu, investasi tersebut bertujuan untuk membiayai kegiatan revolusi Iran di Asia, di mana Iran sedang menggalang kekuatan-kekuatan di luar negeri untuk mendirikan negara Syi’ah yang berkiblat ke Iran.
Sejumlah pengamat mengatakan bahwa skandal baru Iran ini untuk menyempurnakan rencana busuknya yaitu memperluas wilayah syiah Iran ke berbagai negara di dunia. Mereka juga menambahkan, meskipun Iran mengaku sebagai negara Islam, akan tetapi ia bekerjasama dengan Budha yang telah membantai kaum muslimin di wilayah Arakan. Dan yang perlu menjadi perhatian, bahwa kaum muslimin Arakan adalah Ahlusunnah, sedangkan Iran pengikut Syi’ah.
Ironisnya, Para pengamat menjelaskan bahwa pemerintah Iran tidak pernah mengutuk aksi pembantaian terhadap kaum muslimin di Burma, padahal dia mengaku sebagai negara Islam. Justru yang mengeluarkan kecaman dan kutukan adalah negara-negara Barat yang notabenenya negara kafir. (bilal/an-najah/arrahmah.com)