LONDON (Arrahmah.com) – Inggris menyeru warganya pada Rabu (27/2/2013) untuk tidak bepergian ke beberapa daerah di utara Nigeria, setelah meningkatnya serangan Mujahidin dan penawanan beberapa warga asing pada awal bulan ini.
Inggris meningkatkan peringatannya terkait resiko perjalanan, melarang setiap perjalanan ke negara bagian Bauchi dan kota Okene di negara bagian Kogi selatan di mana mujahidin menyerang pasukan boneka Nigeria yang menuju Mali bulan lalu.
Kantor luar negeri menyatakan hal ini juga berlaku untuk perjalanan ke Kaduna, Kano, Jigawa dan Katsina.
Serangan oleh kelompok-kelompok Islam di Nigeria utara telah menjadi ancaman terbesar bagi negara-negara barat. Pemerintah Barat meyakini serangan tersebut berhubungan dengan kelompok-kelompok lain di wilayah ini, termasuk AQIM sayap Al Qaeda Afrika Utara.
Kelompok Islam Ansaru mengaku bertanggung jawab atas serangan Setraco di Bauchi dan serangan Okene. Serangan Setraco itu “didasarkan pada pelanggaran dan kekejaman yang dilakukan terhadap agama Allah oleh negara-negara Eropa di banyak tempat seperti Afghanistan dan Mali,” kata kelompok tersebut.
Nama lengkap kelompok ini adalah Jama’atu Ansarul Musilimina Fi Biladis Sudan. Inggris memasukkan kelompok tersebut ke dalam daftar resmi “kelompok teroris” pada bulan November 2012, dengan mengatakan Ansaru sejalan dengan al Qaeda dan berada di balik “penculikan” seorang warga Inggris dan tewasnya seorang Italia selama upaya penyelamatan. (M1/arrahmah.com)