BERN (Arrahmah.com) – Setelah Inggris, kini Swiss tersandung skandal makanan halal tercampur daging babi yang notabene haram. Penemuan kontaminasi daging babi pada makanan halal di beberapa toko mengejutkan masyarakat Muslim Swiss dan memicu perdebatan mengapa label halal bisa tercantum pada makanan tersebut.
Dewan Islam Pusat Swiss (CCIS) telah menemukan kebab berlabel Halal di kios daging terkenal di beberapa kota Swiss meliputi Bern, Biel, Zurich, Winterthur, Basel, Lucerne, Kreuzlingen, Lausanne dan Jenewa, lapor Agence France-Presse (AFP).
“Analisis sampel menunjukkan persentase yang sangat rendah” daging babi, atau kurang dari 0,1 persen, kata CCIS dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP dan dilansir Onislam pada Selasa (26/2/2013).
Uji sampel itu diperintahkan oleh CCIS setelah kekhawatiran muncul oleh skandal serupa yang baru-baru ini terjadi di Jerman di mana 7 persen daging babi ditemukan pada jajanan kebab.
CCIS dibuat terkejut dengan penemuan kandungan daging babi yang terdapat pada tujuh dari 20 sampel kebab Swiss yang berlabel Halal.
Penemuan kandungan babi pada makanan berlabel Halal ini telah memicu perdebatan mengenai dikeluarkannya sertifikat Halal Swiss bagi makanan tersebut.
Sejak akhir 2011, CCIS telah berjuang untuk membentuk sebuah badan baru bagi standar halal.
Organisasi terkemuka itu juga telah mengajukan keluhan kepada Asosiasi Standarisasi Swiss (SNV) pada Oktober tahun lalu terkait masalah ini, tetapi diblokir. (siraaj/arrahmah.com)