JAKARTA (Arrahmah.com) – Kelompok misionaris telah membantu kelompok teroris, khususnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) di pedalaman Papua. Misionaris menggunakan kedok penyebaran agama Nasrani, sekaligus membawa kepentingan asing.
Penegasan itu disampaikan tokoh muda Papua, Ustadz Fadzlan Garamatan, seperti dilansir itoday (22/02). “Bukan rahasia lagi, kelompok misionaris telah membantu teroris (OPM) di pedalaman Papua. Mereka masuk dengan dalih menyebarkan agama Nasrani, tetapi sesungguhnya membawa kepentingan asing. Hal itu tidak usah ditutup-tutupi. Saya minta pemerintah menjadikan warga Papua itu lebih beradab,” tegas Fadzlan.
Menurut da’i yang senang memanggil Papua sebagai Nuu War ini, sejumlah penyerangan terhadap aparat keamanan dilakukan kelompok teroris. “Yang tahu persis siapa kelompok penyerang adalah TNI atau Polri di Papua. Teroris di pedalaman Papua itu dibina pihak asing. Teroris mendapatkan dana dan pelatihan dari pihak asing,” ungkap Fadzlan.
Ustadz Fadzlan menegaskan, pihak asing, terutama Amerika Serikat ingin menguasai Papua. “Sebetulnya pemerintah sudah tahu siapa saja yang menginginkan Papua lepas dari NKRI. Pemerintah juga mengetahui siapa yang membantu para teroris di pedalaman itu,” tegas Ustadz yang telah mengislamkan ribuan warga Papua ini.
Lebih lanjut Ustadz Fadzlan meminta pemerintah bertindak tegas terhadap OPM dan bisa mengkondisikan masyarakat Papua lebih beradab. “Keberadaan teroris di Papua itu sangat lucu. Mereka menginginkan negara dalam negara. Pemerintah harus tegas. Mereka ini kelompok bersenjata yang membahayakan warga Papua juga. Mereka ini teroris,” pungkas Fadzlan.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia memastikan total korban tewas akibat kontak tembak aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Papua, berjumlah 12 orang. Tak hanya anggota TNI yang menjadi korban, penembakan juga menewaskan empat warga sipil.
Diduga aksi penyerangan dilakukan oleh kelompok Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) pimpinan Goliath Tabuni. Sementara pelaku penembakan di Distrik Sinak diduga kelompok bersenjata pimpinan Murib. (bilal/arrahmah.com)