KUNDUZ (Arrahmah.com) – Tentara teroris AS kembali membunuh warga sipil Afghanistan tak bersalah. Sumber lokal mengatakan bahwa peristiwa terjadi di utara Afghanistan.
Sumber mengatakan pada Kamis (21/2/2013), pembunuhan terjadi di provinsi Kunduz.
Menyusul insiden, markas penjajah NATO mengumumkan bahwa korban adalah “militan” yang tewas dalam sebuah operasi gabungan antara pasukan Amerika dengan pasukan Afghanistan.
Namun penduduk desa membantah pernyataan NATO dan mengatakan bahwa mereka yang tewas adalah warga sipil biasa yang tidak terlibat dengan kelompok bersenjata manapun di Afghanistan.
Laporan lebih lanjut menunjukkan penduduk desa setempat menggelar aksi unjuk rasa setelah pembunuhan terjadi. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan mencela tindakan kekerasan terbaru yang dilakukan oleh tentara teroris AS terhadap warga sipil Afghanistan.
Dalam laporan tahunannya, PBB mengatakan jumlah serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan telah meningkat 72 persen pada tahun 2012 yang menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil di negara itu.
Meski begitu, PBB dalam laporannya menyatakan serangan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah menyebabkan kematian warga sipil sebanyak 2.179 jiwa dan melukai 3.952 lainnya. Sementara pasukan keamanan hanya menyebabkan kematian 316 warga sipil dan melukai 271 lainnya.
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan segera mengeluarkan bantahan atas laporan tak adil yang dikeluarkan PBB dan mengatakan bahwa laporan tersebut tidak berdasar.
Taliban membantah keras laporan PBB itu, yang mana sebagian besar korban disalahkan kepada mujahidin.
Dalam sebuah surat terbuka untuk PBB, juru bicara Imarah Islam Afghanistan Zabihullah Mujahid, mengatakan “Dalam laporan-laporan kalian, kalian selalu menuding Taliban bertanggung jawab atas sejumlah besar korban sipil, tetapi kalian tidak memberikan rincian di dalam laporan kalian tentang jumlah dan tempat-tempat yang rusak,” dikutip Pajwhok Afghan News.
Mujahid lebih lanjut menjelaskan bahwa faktanya serangan-serangan udara NATO dan operasi-operasi darat yang dilakukan tentara penjajah dan boneka mereka yang menyebabkan warga sipil tewas dan terluka. Mujahid mengambil contoh serangan udara mematikan belum lama ini di provinsi Kunar dan Maidan Wardak. (haninmazaya/arrahmah.com)