GAO (Arrahmah.com) – Kelompok Mujahidin dari gerakan untuk kesatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan di kota Gao, Mali utara yang menargetkan militer boneka Mali.
Pejuang bersenjatakan senapan AK-47 menyelinap ke Gao pada hari Ahad (10/2/2013) untuk meluncurkan serangan mendadak menargetkan tentara boneka mali di kota terpadat di Mali utara, dua minggu setelah pasukan penjajah Perancis menginvasi negara Afrika Barat tersebut.
Para penyerang menggunakan kano untuk menyeberangi Sungai Niger untuk menembus Gao, menurut pernyataan Jenderal Perancis, Bernard Barera yang dikutip oleh beberapa media.
Pertempuran dimulai sekitar pukul 14.00 waktu setempat di kota Gao dan berlanjut hingga malam tiba.
Suara tembakan digantikan oleh suara bising helikopter. AFP melaporkan bahwa ledakan sangat keraj juga terdengar di Ahad pagi di bagian utara kota.
Pada Sabtu malam, operasi syahid dilancarkan di pos pemeriksaan di pintu masuk Gao. Militer boneka Mali mengklaim seorang tentara Mali terluka dalam serangan tersebut.
Pernyataan Mujahidin MUJAO
Dalam statemen yang dilaporkan oleh AFP, Abou Walid Sahroui, juru bicara MUJAO yang sebelumnya menyatakan bertanggung jawab atas ledakan pada Jumat (8/2), mengatakan : “Hari ini tentara Allah yang setia berhasil menyerang militer Mali, yang membiarkan musuh-musuh Islam datang ke Gao. MUJAO juga mengaku bertanggung jawab atas serangan syahid yang membuat tentara Mali lari terbirit-birit.”
“Pertempuran akan berlanjut sampai kemenangan diraih, segala puji bagi Allah atas semua perlindungan. Mujahidin masih berada di kota Gao dan akan tetap berada di sana.”
Saksi mata mengatakan para penyerang bersembunyi di sebuah kantor polisi yang kosong di tegah kota, kemudian melakukan serangan ketika tentara Mali tiba.
Pertempuran juga meletus di sekitar kantor gubernur boneka.
Ledakan RPG dan tembakan dari senapan mesin terdengar di Gao hingga sore hari.
Sebuah helikopter Tiger milik Perancis terlihat mengitari kota Gao. Pasukan penjajah Perancis dan boneka mereka melakukan patroli bersama setelah serangkaian serangan yang dilancarkan Mujahidin MUJAO.
Tentara ditempatkan di setiap sudut di pemukiman warga. (haninmazaya/arrahmah.com)