Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) Jawa Barat kembali menemukan salah seorang korban pengikut ajaran Al-Quran Suci, untuk kesekian kalinya kejadian tersebut terjadi di Bandung. Hal tersebut disampaikan Sekjen FUUI Jabar yang juga Ketua Tim Investigasi Aliran Sesat (TIAS) Hedi Muhammad, Rabu (24/10/2007).
“Kami kembali menemukan salah seorang korban ajaran Al-Quran Suci, saat ini dia sudah kembali ke rumahnya, namun kami belum dapat membuka identitasnya, karena kondisi keluarga yang cenderung tertutup, yang pasti dia seorang wanita, “ujarnya.
Dengan ditemukan korban wanita tersebut, lanjutnya, sepak terjang Al-Quran Suci dapat terungkap secara tuntas, karena beberapa orang yang menjadi korban sudah mengikuti segala kegiatan dari ajarannya hingga sempat merasakan pembaiatan.
Dirinya berjanji akan memberikan keterangan seputar korban tersebut, jika sudah mendapatkan izin dari pihak keluarga.
“Sekarang ini saya masih membujuk keluarga korban agar mau memberikan keterangan. Insya Allah dalam kurun waktu dua pekan, kami dapat memberikan keterangan lebih lengkap, ” jelasnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Kapolwiltabes Bandung, Kombes Polisi Bambang Suparsono yang mengatakan bahwa ajaran Al-Quran Suci tidak ada di Bandung, menimbulkan reaksi keras dari Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI).
“Kami menolak keras pernyataan dari kepolisian yang mengatakan bahwa Al-Quran Suci tidak ada di Bandung, ” ujar Hedi Muhammad.
Ia menambahkan, apabila selama ini beberapa kejadian ajaran Alquran Suci bertempat di Bandung, ini menandakan jika ajaran tersebut ada di Kota Kembang.
Akhir-akhir ini memang aliran sempalan banyak berkembang di Indonesia dan membuat resah umat Islam. Selain aliran Al-Quran Suci, sebelumnya Majelis Ulama Indonesia telah menetapkan fatwa haram terhadap pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang cikal bakalnya berada di Sukabumi, Jawa Barat.
Sumber: Eramuslim