LONDON (Arrahmah.com) – Pendiri situs pembocor dokumen rahasia AS, wikileaks, Julian Assange, telah diberikan jaminan di London termasuk jaminan uang sebesar 240.000 pundsterling. Tapi ia akan tetap berada dipenjara menunggu banding terhadap keputusan jaminan oleh jaksa Swedia.
Assange tengah berjuang menghadapi ekstradisi ke Swedia dimana ia dituduh melakukan penyerangan seksual terhadap dua perempuan pada awal tahun ini.
Ia menyangkal segala tuduhan dan ia mengatakan hal tersebut bermotif politik dan dirancang untuk mendiskreditkan dirinya.
Pengacaranya, Mark Stephen mengatakan kasus tersebut berubah menjadi “pertunjukan pengadilan”.
Banyak orang termasuk demonstran, wartawan dan sejumlah pendukung Assange dari kalangan atas berkumpul di luar pengadilan kota Westminster Magistrates untuk sidang jaminan pada Selasa (14/12/10).
Wartawan di dalam ruang persidangan diberikan izin oleh hakim untuk melaporkan proses secara langsung melalui website micro-blogging, Twitter.
Assange diberikan jaminan dengan kondisi ia memberikan keamanan sebesar 200.000 euro dengan penambahan dua jaminan, masing-masing sebesar 20.000 euro.
Stephen mengatakan hampir separuh dari uang jaminan telah dibayarkan dan dia yakin mereka akan memiliki semua uang sebelum sidang banding.
Assange juga harus menyerahkan passpornya, mematuhi jam malam di Suffolk, memakai tag elektronik dan melapor ke kantor polisi setempat setiap malam.
Stephens mengatakan pengadilan akan mendengarkan gugatan terhadap putusan bebas dengan jaminan itu sampai 48 jam mendatang.
Berbicara di luar pengadilan, ia mengatakan, “Swedia tidak akan mematuhi keputusan hakim, mereka ingin menempatkan Assange dengan kesulitan yang lebih banyak lagi. biaya lebih banyak dan lebih banyak rintangan.”
“Mereka jelas tidak mau menerima jaminan apapun selain mempertahankan agar Assange dipenjara,” katanya.
Upaya AS
Assange dan Wikileaks membuat berang aparat pemerintah Amerika dengan merilis ribuan isi kawat diplomatik yang dikirim dari kedutaan besar negara adi daya itu dari seluruh dunia.
Amerika Serikat masih menyelidiki cara untuk bisa menuntut Assange atas pembocoran dokumen.
Menjelang hadir di pengadilan hari Selasa, Assange menyatakan tekadnya untuk tetap merilis berkas-berkas rahasia yang telah diperoleh Wikileaks.
Assange, mengatakan dalam satu pernyataan yang dibacakan ibunya di TV Australia bahwa “pengejaran terhadap dirinya tidak akan melemahkan semangat”. (haninmazaya/arrahmah.com)