ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Seorang jurnalis Pakistan yang keluarganya tewas dalam sebuah serangan pesawat tanpa awak AS melayangkan surat gugatan hukum terhadap agen intelejen tertinggi Amerika di Pakistan dengan pasal pembunuhan.
“Kami memohon pada yang berwenang untuk tidak membiarkan Jonathan Banks melarikan diri dari Pakistan,” ujar Karim Khan. “Ia harus ditangkap dan dihukum di negeri ini.”
Khan sempat melakukan protes di luar kantor polisi di Islamabad setelah mengajukan dokumen untuk mencegah pejabat CIA tersebut keluar dari Pakistan. Ia mengajukan gugatan terpisah untuk meminta ganti rugi dari pemerintah AS atas kerugian sipil sebesar 500 juta dolar.
Khan menyatakan adik dan anaknya tewas dalam serangan CIA di rumahnya di dekat Mir Ali di Waziristan Utara pada Desember 2009.
Saat itu media mengklaim bahwa korban dalam serangan tersebut adalah Haji Omar, panglima Taliban. Namun hal itu dibantah oleh Khan bahwa yang ada di rumah yang menjadi target CIA itu adalah keluarganya yang tidak bersalah.
“Orang-orang ini tidak memiliki hubungan apa2 dengan Taliban,” ungkap pengacara Khan, Shahzad Akbar.
Gugatan Khan ini tampaknya akan mengalami kesulitan mengingat selama ini laporan mengenai korban di media pun masih simpang siur. Pemerintah Pakistan telah melarang para jurnalis untuk meliput langsung ke tempat kejadian di wilayah persukuan Pakistan, tempat AS leluasa melancarkan serangan udaranya.
Sementara Khan mengajukan dokumen gugatan resminya, wakil direktur CIA, Michael Morrell, menemui perdana menteri Pakistan Yousaf Raza Gilani di salah satu tempat di Islamabad untuk melakukan pembicaraan yang sampai saat ini belum diketahui hasilnya oleh publik. (althaf/arrahmah.com)