KAIRO (Arrahmah.com) – Para perusuh menyerang empat kantor gubernur di Mesir pada Jum’at (25/1/2013) dan terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian yang mengamankan kantor-kantor tersebut. Para saksi mata menyatakan para perusuh menyerbu masuk ke kantor gubernur Ismailiah, sementara para perusuh lainnya terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di depan kantor gubernur Dimyat dan Kafr Syaikh di Delta Nil, serta di depan kantor gubernur Sues di timur Mesir.
Sejumlah media massa Mesir melaporkan bahwa para perusuh berhasil memasuki bagian dalam kantor gubernur Ismailiah. Mereka merusak sejumlah komputer, mengacak-acak dokumen-dokumen dan perabotan dalam rungan-ruangan kantor. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan memburu para perusuh tersebut yang kabur dengan memanjat pagar kantor gubernur.
Serangan para perusuh dilakukan pada saat para staf dan karyawan kantor gubernur Ismailiah tidak masuk kerja. Hanya beberapa polisi dan satpam yang mengamankan kantor gedung. Aparat kepolisian telah didatangkan dari markas kepolisian terdekat dan dikerahkan untuk menyisir areal sekitar kantor. Para perusuh sendiri melarikan diri ke arah jalan raya Utsman Ahmad Utsman.
Di propinsi Mahlah, para demonstran dan perusuh berhasil memasuki kantor gubernur Mahlah. Mereka membakar lantai dua kantor gubernur yang merupakan ruang kerja gubernur, ruang istirahat gubernur dan sejumlah ruang pertemuan. Para perusuh juga membakar gedung perpustakaan umum yang bersebelahan dengan kantor gubernur. Pasukan Pertahanan Sipil telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran kedua gedung tersebut. Sementara itu aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa perusuh.
Di propinsi Kafr Syaikh, ratusan perusuh berhasil menyerbu ke halaman kantor gubernur. Sementara itu di propinsi Sues, aparat kepolisian terlibat bentrokan dengan ratusan perusuh yang berusaha menyerang kantor gubernur. Sedikitnya lima perusuh cedera dalam bentrokan tersebut, laporan Reuters.
Kekuatan oposisi sekuler, liberal, kroni-kroni mantan diktator Husni Mubarak dan Kristen Koptik Mesir ditengarai menggerakkan para perusuh tersebut untuk menumbangkan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi. (muhib almajdi/arrahmah.com)