BAMAKO (Arrahmah.com) – Sebuah video memperlihatkan seorang laki-laki yang mengenakan pakaian seperti yang biasa dipakai oleh Mujahidin Mali, ditangkap oleh otoritas dan digiring ke truk oleh polisi di Bamako. Ia dituduh sebagai “ekstrimis” Islam.
Saat militer boneka Mali dan penjajah Perancis memerangi pejuang Islam di utara Mali, otoritas sementara Mali di Bamako mengalami paranoid. Siapapun yang tampak seperti Mujahidin akan ditangkap oleh polisi.
Di Bamako, sekelompok orang yang diduga merencanakan serangan ditangkap oleh polisi pada 14 Januari lalu. Pada video yang menunjukkan penangkapan mereka, warga setempat meneriakkan : “Eksekusi mereka!”, “Mereka kafir!” dan ada juga yang berteriak : “Tangkapan yang baik,” meskipun tidak ada sesuatu yang bisa membuktikan kesalahan mereka.
13 orang korban mengenakan pakaian tradisional dari Asia Tengah, beberapa dari mereka memiliki jenggot panjang. Penduduk setempat mengklaim mereka memiliki pistol dan masuk ke Masjid. Para penduduk setempat menelepon polisi dan mengatakan mereka melihat beberapa pria mengambil senjata dari mobil jenazah sebelum menuju ke Masjid.
Seorang petugas polisi yang diwawancarai oleh France 24 mengatakan mereka telah dibebaskan karena kurangnya bukti tetapi mereka akan menghadapi sidang pengadilan. Petugas mengonfirmasi tidak ada senjata api yang ditemukan pada tubuh mereka atau di Masjid. Mereka mengaku bagian dari kelompok dakwah dan datang ke Bamako untuk menghadiri pertemuan gerakan mereka di Masjid Markaz. Mereka datang dari berbagai kota berbeda dan tinggal di Masjid yang terletak di desa CAN-2002. (haninmazaya/arrahmah.com)