SOLO (Arrahmah.com) – Ratusan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menggeruduk arena Karaoke Keluarga Zensho yang berada di Jalan Kebangkitan Nasional 29 Sriwedari pada Rabu (16/12013). LUIS mendesak “Karaoke Zensho” untuk ditutup saat itu juga karena menyediakan tarian telanjang alias striptease dalam operasinya.
Kedatangan ratusan laskar di depan Karaoke Zensho, ternyata sudah diantisipasi pihak pengelola, mereka telah lebih dulu menutup tempat usahanya dan dijaga oleh aparat keamanan.
LUIS dan elemen Islam Solo telah menemukan bukti bahwa di Karaoke Keluarga Zensho yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional No 29 Sriwedari ternyata digunakan untuk tarian bugil. LUIS mendapatkan data setidaknya hal itu dilakukan pada bulan Desember 2012 dan bulan Januari 2013.
Data yang dimiliki LUIS untuk mendapatkan tarian bugil perempuan, Zensho mematok tarif Rp 300.000, 00 per jam.
Temuan lainnya yaitu pintu dibilik Karaoke hanya diberikan kaca yang kecil dan tebal, sehingga memungkinkan pelanggan untuk berbuat mesum dan bebas. Penerangan didalam bilik hanya mengandalkan cahaya TV.
Karena tidak ada repon dari pihak pengelola Karaoke Keluarga Zensho, ratusan laskar LUIS beralih menuju Balaikota Surakarta. Di Balaikota perwakilan LUIS diterima Sekretaris Daerah Budi Suharto dan menyampaikan tuntutannya.
“Walikota Solo untuk menutup semua tempat hiburan yang digunakan untuk tindak asusila yang akan merusak moral masyarakat maupun pemimpinnya,” ungkap LUIS dalam rilis yang ditanda tangani Ketua Edi Lukito dan Sekretaris Endro Sudarsono.
Selain itu, LUIS juga meminta kepada Kapolres Solo menindak lanjuti temuan yang didapat mereka.
“Kapolres Solo untuk menindaklanjuti temuan LUIS tentang tarian Bugil sesuai dengan aturan yang berlaku,” tulis LUIS
LUIS juga meminta DPRD Solo membuat aturan yang mampu melindungi masyarakat dan mencegah dari segala macam usaha yang berisi kemunkaran.
“DPRD Solo untuk membuat regulasi yang tegas yang mampu melindungi masyarakat dan mencegah adanya bisnis kemaksiatan seperti sex bebas, miras dan narkoba,”tutup Edi mengakiri pernyataan sikapnya. (bilal/LUIS/arrahmah.com)