NUNAVUT (Arrahmah.com) – Umat Islam di belahan bumi Utara, tepatnya di kota Iqaluit, dekat dengan Lingkaran Kutub Utara, sedang berusaha untuk membangun masjid pertama mereka.
Komunitas Muslim minoritas ini membutuhkan tempat yang lebih luas untuk melaksanakan shalat berjamaah dan juga perkumpulan Muslim.
“Kami adalah masyarakat kecil sekitar 80 hingga 100 Muslim,” ujar Syed Asif Ali, presiden Masyarakat Islam di Nunavut, kepada koresponden Onislam.net.
“Iqaluit adalah wilayah ibukota Nunavut dan memiliki populasi sekitar 8.000 orang,” terangnya.
Nunavut adalah sebuah wilayah luas di Kanada Utara yang merentang di sepanjang sebagian besar Artik Kanada dan memiliki populasi 33.000 orang.
Umat Muslim setempat sangat membutuhkan masjid untuk menampung jamaah yang terus bertambah.
“Kami memulai shalat di salah satu rumah, tetapi selama beberapa tahun terakhir jumlah Muslim meningkat,” kata Ali.
Setelah Muslim Nunavut membentuk organisasi Masyarakat Islam Nunavut pada 2009 dan telah tercatat resmi di pemerintahan sejak Oktober 2009, mereka berusaha melalui jalur resmi untuk membangun masjid.
“Kami telah melalui banyak opsi seperti membeli sebuah rumah dan mengubahnya menjadi masjid, tetapi kami telah dihubungi oleh pejabat kota dan mereka telah menemukan lahan untuk masjid,” tambah Ali.
Meskipun banyak tahap dalam proses persetujuan yang masih harus dilalui tetapi Masyarakat Islam Nunavut yakin pengajuan mereka untuk membangun masjid akan diterima.
Dalam pembangunan masjid pertama ini, Zubaidah Tallab Foundation, sebuah badan amal yang berbasi di Manitoba, menawarkan bantuan dengan mengirim bahan-bahan bangunan dan bahkan menyediakan kontraktornya.
Diharapkan masjid pertama di Iqaluit ini akan segera terwujud. Walaupun Muslim Iqaluit masih mengumpulkan dana sumbangan hingga sekitar USD 200.000 untuk membayar tanah yang akan dibangun masjid dan untuk layanan air dan listrik. (siraaj/arrahmah.com)